Lulzsec, Kelompok ini merupakan anggota dari group retas terkenal, Anonymous
Sepandai-pandainya
tupai melompat, pada akhirnya jatuh juga. Begitulah kata-kata yang
pantas menghinggapi peretas-peretas hebat asal Inggris, yang kini harus
bertanggung jawab atas serangkaian serangan siber tingkat tinggi pada
tahun 2011.
Korban dari serangan-serangannya seperti dilansir BBC, 17 Mei 2013 adalah Sony Pictures, EA Games, kantor berita internasional, serta badan keamanan di Inggris dan Amerika Serikat.
Kelompok
hacker itu bernama Lulzsec, terdiri dari empat pria. Mereka adalah Ryan
Cleary (21 tahun), Jake Davis (20 tahun), Mustafa al-Bassam (18 tahun),
dan Ryan Ackroyd 26 tahun.
Hukuman penjara paling berat diterima
Cleary, ia dikurung selama 32 bulan. Menyusul Ackroyd yang harus
mendekam di penjara selama 30 bulan.
Sementara Davis dijebloskan
ke penjara hingga dua tahun. Al Bassam, ia hanya diberi hukuman
percobaan selama 20 bulan. "Tindakan kelompok hacker Lulzsec itu
pengecut dan kejam," kata Andrew Hadik, pengacara di Crown Prosecution
Service.
Kerugian dari tindakan kelompok peretas bisa berdampak
luas di masa depan. "Kasus ini menjadi peringatan bagi penjahat-penjahat
siber mereka bisa dikalahkan," tegas Hadik.
Dalam melakukan
aksinya, peran dari setiap anggota kelompok berbeda-beda. Ackroyd
berperan sebagai pemilih target dan menentukan strategi, Davids sebagai
asisten pembuatan strategi. Cleary menyediakan perangkat lunak untuk
melancarkan serangan, sementara Al-Bassam bertugas memposting data-data
hasil curian secara online.
Di persidangan, keempat pemuda mengakui kesalahannya atas pencurian data di Sony, membuat berita palsu di situs berita The Sun, meretas
situs CIA juga Angkatan Udara AS. Cleary, yang mendapat hukuman
terberat, juga mengaku bersalah atas peretasan ke komputer Angkatan
Udara AS.
Berbeda dengan yang lainnya, Jaksa Sandip Patel
mengatakan, Cleary bukanlah anggota inti dari kelompok Lulzsec. Tapi,
dia ingin menjadi anggota kelompok itu. "Dari hasil barang bukti sudah
jelas diketahui bahwa mereka hanya ingin meraih ketenaran dan publisitas
di dunia," kata Patel.
Kelompok hacker Lulzsec adalah bagian dari kelompok hacker Anonymous yang muncul dua tahun lalu.
Kelompok ini sebenarnya
tidak memiliki kepentingan politik dalam serangannya, semata-mata hanya
untuk menunjukkan bahwa mereka mampu meretas. "Kejahatannya adalah
mencuri data email, kartu kredit, situs, dan melancarkan serangan DDoS,"
ujar Patel.
Pemimpin dari kelompok Lulzsec diduga bernama Hector Monsegur. Pria berusia 24 tahun itu berhasil ditangkap pada bulan Juni 2011 dan kemudian bekerja sama dengan FBI untuk membantu mengidentifikasi anggota lain dari Lulzsec.
Monsegur ditangkap atas tuduhan meretas dan mengganti tampilan muka situs-situs pemerintah dengan program-program kampanye kelompok Lulzsec.
Pemimpin dari kelompok Lulzsec diduga bernama Hector Monsegur. Pria berusia 24 tahun itu berhasil ditangkap pada bulan Juni 2011 dan kemudian bekerja sama dengan FBI untuk membantu mengidentifikasi anggota lain dari Lulzsec.
Monsegur ditangkap atas tuduhan meretas dan mengganti tampilan muka situs-situs pemerintah dengan program-program kampanye kelompok Lulzsec.
Silahkan klik link artikel dibawah ini :
Keluarga Swartz Salahkan Sistem Pengadilan AS
Peretas China "Serbu" New York Times
Sven Kamphuis, Hacker Paling "Berbisa" di Dunia
Terhentinya Sepak Terjang Grup Hacker "Lulzsec"
Keluarga Swartz Salahkan Sistem Pengadilan AS
Peretas China "Serbu" New York Times
Sven Kamphuis, Hacker Paling "Berbisa" di Dunia
Terhentinya Sepak Terjang Grup Hacker "Lulzsec"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar