Diagnosis 
Berdasarkan gejala-gejala yang dirasakan, seorang dokter
 dapat membuat perkiraan yang nalar tentang apakah gejala-gejala itu 
mengisyaratkan serangan jantung atau tidak. Kecurigaannya mungkin 
diperkuat oleh penampilan si penderita, tingkat tekanan darah dan bunyi detak jantung. Dokter mungkin akan mengirimnya ke pemeriksaan ECG
 dan uji darah, tetapi bila masih merasakan nyeri, dokter barangkali 
akan memberi suntikan penghilangrasa nyeri sebelum pemeriksaan itu. Ini 
karena nyeri yang menakutkan dapat membawa ke jurang yang lebih dalam, 
yang bisa menyebabkan gejala jantung. Nyeri itu juga dapat menimbulkan 
dampak psikologis jangka panjang. ECG pertama mungkin 
tidak menunjukkan tanda-tanda serangan jantung dan mungkin pemeriksaan 
itu harus diulang. Kadang-kadang uji yang kedua pun masih tidak 
menunjukkan perubahan, dan selama hal ini, diagnosis akan bergantung pada pemeriksaan darah. Jantung, seperti semua sel tubuh lain, mengandung bahan-bahan kimia khusus yang disebut enzim.
 Ketika sel-sel jantung mengalami kerusakan, enzim-enzim yang dilepaskan
 beredar bersama aliran darah. Setelah sebuah serangan jantung, kadar 
sebagian enzim ini langsung naik, tetapi selanjutnya enzim-enzim 
tersebut lekas mengurai dan karena itu tidak terdeteksi lagi setelah 
sehari atau dua hari; ada enzim yang baru dilepaskan beberapa jam atau 
bebera hari kemudian tetap tinggal dalam darah selama beberapa hari atau
 bahkan beberapa minggu.SB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar