sumber google |
Pernah meras tiba-tiba tubuh Anda mudah lemah, mudah sakit, wajah
menjadi lebih pucat dan kurang bersemangat. Mungkin itu hanya sebuah
gejala kurang darah. Tapi jangan anggap enteng semua gejala itu, bisa
saja itu gejala adanya kerusakan dalam sistem organ tubuh.
Disadari atau tidak, dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali kuman,
racun (toksin) berada disekitar kita dan kita hidup bersama dengan
mereka. “Ribuan hingga jutaan toksin berada di sekeliling kita dan siap
masuk untuk melawan sistem kekebalan ubuh kita,” kata dr. Fahmi Idris
Ketua Ikatan Dokter Indonesia, di Jakarta.
Bila dibiarkan dalam tubuh, racun-racun tersebut perlahan-lahan akan
membahayakan kesehatan tubuh manusia. Dalam tubuh, tumpukan toksin itu
bisa merusak sistem organ organ tubuh sehingga menyebabkan tubuh mudah
lelah, mudah sakit, wajah terlihat pucat, dan kurang bersemangat.
“Manusia sering dihinggapi oleh toksin-toksin itu, lantaran karena
pengaruh lingkungan dan akibat gaya hidup yang tidak sehat.” Ujarnya.
Orang yang tinggal dekat dengan tempat pembuangan limbah, kotor, asap
atau emisi gas buangan kendaraan bermotor, sangat rawan terhadap
serangan toksin. Selain itu, makanan yang dimakan juga bisa mengandung
toksin yang dapat merusak sistem kekebalan tubuh.
Begitu juga dengan obat farmasi. Apabila sulit diproses didalam tubuh,
obat-obatan farmasi lama-lama akan menjadi racun didalam darah.
Dampaknya akan merusak organ penting didalam tubuh.
Namun,
dari semua itu gaya hidup manusia memiliki pengaruh yang besar terhadap
serangan toksin. “orang yang terbiasa merokok dan terkena asap rokok
besar kemungkinan terkena serangan penyakit jantung, kanker paru-paru,
dan lainnya yang diakibatkan dari pengaruh toksin-toksin yang terdapat
didalam rokok” tegasnya.
Toksin yang sebagian besar larut kedalam lemak, bila mengalami akumulasi
dalam otak dan kelenjar endokrin, maka dapat menimbulkan disfungsi otak
dan gangguan hormon (kesuburan). Jika tidak dibersihkan timbunan toksin
akan mengakibatkan iritasi, peradangan pada jaringan, menurunkan fungsi
normal dari setiap organ tubuh. Selain itu juga akan merusak proses
metabolisme tubuh dan menimbulkan beragam penyakit berbahaya, seperti
alergi, asma, keterbelakangan mental, jantung, dan kanker.
Untuk menetralkannya tubuh manusia memiliki mekanisme detoksifikasi yang
mengeluarkan racun-racun dari dalam tubuh. "Tuhan telah menciptakan
liver sebagai pusat detoksifikasi alamiah yang mampu menetralisasikan
semua racun didalam tubuh. Liver, organ paling utama dalam proses detok
didalam tubuh, melakukan detoksifikasi setiap hari" katanya.
Ada dua fase proses detox, pertama liver mengubah sifat racun dari
toksin atau dinetralkan. Kedua, toksin yang telah dinetralkan diubah
sifat senyawanya sehingga larut dalam air dan dibuang keluar tubuh lewat
urine dan keringat.
Tapi,
kerja liver ini bisa terganggu jika racun terlalu banyak mengendap
ditubuh kita. Akibatnya, fungsi liver bisa menurun. Tanda-tanda
menurunnya fungsi liver, antara lain ditandai dengan tubuh mudah lelah,
mual, kembung, beratbadan naik, asam urat naik, kadar kolesterol tinggi,
masuk angin, kram, mudah lapar, hingga otot-otot terasa pegal.
Bila gejala-gejala seperti itu dibiarkan saja tanpa ada upaya untuk
memperbaiki fungsi liver, dampaknya bisa memunculkan penyakit
degeneratif, seperti kanker, pengerasan liver, kencing manis, darah
tinggi, jantung koroner, stroke, dan penuaan dini.
Para pakar kesehatan mengemukakan kesehatan tubuh itu sebenarnya berawal
dari usus besar yang sehat. Pola makan dan pola hidup yang tak sehat
akan menyisakan kerak yang menempel di dinding usus besar.
Selama kerak didinding usus besar tidak dibersihkan, proses penyerapan
racun akan terus berlangsung. Selanjutnya, racun akan masuk ke pembuluh
darah dan membebani kerja liver sebagai pusat metabolisme yang bekerja
membongkar semua sampah.
Meski secara alamiah tubuh manusia mampu melakukan detox setiap hari,
kemampuan tubuh manusia untuk membuang toksin terbatas. Ditambah lagi
jika gaya hidup tidak sehat dan lingkungan tempat tingal banyak polusi,
kemampuan liver untuk melakukan detoksifikasi semakin tidak optimal.
Untuk mengoptimalkan kerja liver dalam melakukan detoksifikasi itu bisa
dibantu dengan mengonsumsi makanan tambahan/suplemen.Produk makanan
tambahan itu untuk mengoptimalkan kerja liver. Namun, menerapkan “ Gaya
Hidup Sehat “ jauh lebih penting agar tak banyak jumlah racun yang masuk
ke tubuh kita.SB
Silahkan klik link artikel dibawah ini :