Total Tayangan Halaman

Tampilkan postingan dengan label OlahRaga / Sport. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label OlahRaga / Sport. Tampilkan semua postingan

Senin, 24 Juni 2013

Mana yang Lebih Aman, Jalan Kaki atau Lari?

klik gambar ke
Tumbuhan Jamur ini Bisa Langsingkan Tubuh Hingga Cegah HIV
Jalan kaki adalah olahraga termurah dan paling mudah dilakukan dari semua jenis olahraga. Selain jalan kaki, olahraga lari juga menjadi alternatif lain bagi orang-orang yang enggan melakukan olahraga berat, sehingga kedua latihan ini masih menjadi pilihan utama bagi banyak kalangan.
Meskipun terkesan ringan dan santai, jalan kaki ternyata bisa menjadi aktivitas yang menyehatkan. Dengan berjalan, Anda bisa mencegah kolesterol yang terakumulasi dalam tubuh dengan cara meningkatkan asupan oksigen dan memfasilitasi sirkulasi darah.
Berjalan juga dapat memperkuat tulang dan otot, karena gerakan berjalan memerlukan lebih dari 600 otot dan 200 tulang yang bekerja.
Tak hanya itu, aktif berjalan kaki dan lari juga membantu mengurangi timbunan lemak di tubuh serta mengurangi risiko penyakit degeneratif akibat bertambahnya usia.
Namun beberapa pakar menyebutkan bahwa jalan kaki dinilai lebih aman dibandingan dengan lari, terutama bagi orang-orang yang mengalami masalah kesehatan tertentu. Mengapa demikian? berikut alasannya seperti dikutip mothernature network.

Aman bagi Otot

Baik jalan kaki maupun lari dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan. Namun beberapa pakar menganggap bahwa jalan kaki lebih aman bagi jaringan otot ketimbang lari. Pasalnya, jika asupan karbohidrat saat berlari tidak memadai maka bisa mangakibatkan katabolisme otot atau penyusutan otot. Biasanya hal ini terjadi pada lari jarak jauh seperti marathon.

Aman bagi Jantung

Orang-orang yang memiliki kondisi jantung lemah biasanya tidak dianjurkan untuk melakukan olahraga lari, karena olahraga lari terlalu berat bagi penedrita sakit jantung.
Beberapa dokter masih merekomendasikan olahraga ini namun tergantung dari tingkat keparahan penyakit jantung yang diderita. Jalan kaki adalah olahraga yang paling aman bagi penderita jantung, yang memiliki manfaat sama besarnya seperti berlari, yakni melancarkan peredaran darah, menurunkan kolesterol dan mencegah penyumbatan pembuluh darah.

Aman bagi Persendian

Tentu saja jalan kaki adalah olahraga yang lebih ‘bersahabat’ bagi persendian, karena lebih minim benturan pada persendian. Berlari dapat memberikan tekanan yang lebih berat pada pergelangan kaki, lutut, pinggang dan persendian lain saat kaki menghentak ke tanah. Tentu ini bisa menjadi risiko tersendiri terutama bagi orang-orang yang mengalami osteoporosis dan osteoarthritis.

Tip Sehat Berjalan Kaki

Meski terkesan sepele, ada beberapa hal penting yang perlu Anda perhatikan saat berjalan kaki, di antaranya:
  • Kenakan sepatu yang sesuai. Memiliki bantalan fleksibel dan kuat untuk menopang keseimbangan tubuh
  • Kenakan jaket atau baju berwarna terang agar pengguna jalan lainnya bisa melihat Anda
  • Pandangan lurus ke depan bukan ke atas atau ke bawah 
  • Posisi leher netral, tidak menunduk atau menengadah. Selaraskan dengan pandangan mata lurus ke depan agar tidak mengalami nyeri leher.
  • Mulailah berjalan dengan mendaratkan tumit ke tanah terlebih dahulu
  • Bahu rileks dan tidak membungkuk. Tekuk siku membentuk sudut 90 derajat dan ayunkan ke pusat tubuh selama berjalan. Cara ini akan melibatkan lebih banyak otot dan membakar kalori lebih banyak
  • Usahakan agar tubuh berdiri sejajar sehingga otot punggung dan bokong Anda bekerja maksimal dan menghasilkan pembakaran kalori lebih banyak
  • Posisi dada sedikit terangkat sehingga bisa menarik napas panjang, memperluas otot perut dan cobalah bernapas seirama dengan langkah
  • Saat mengambil rute menanjak condongkan tubuh sedikit ke depan untuk mengurangi beban pada persendian. Sebaliknya, jika menemukan track menurun, condongkan tubuh ke belakang
  • Jika ingin membakar lemak lebih banyak, tambah kecepatan langkah kaki Anda selama satu menit. Lalu, kembalilah ke kecepatan biasa selama dua menit untuk pemulihan. Ulangi sesering yang Anda bisa dan selama mungkin Anda inginkan. Variasi interval dan tenaga yang dikeluarkan pada tahap ini secara dramatis akan meningkatkan jumlah lemak yang terbakar.
  • Jangan lupa membawa air mineral agar tubuh tidak dehidrasi saat berjalan kaki
Meski jalan kaki lebih aman daripada berlari, namun bukan berarti olahraga lari tidak boleh dilakukan. Jalan kaki adalah pilihan olahraga yang aman bagi mereka yang mengalami gangguan kesehatan atau yang sudah berusia lanjut dan ingin aktif secara fisik.
Jika Anda tidak mengalami gangguan kesehatan tertentu, baik jalan kaki maupun lari dapat memberikan manfaat yang sama besarnya bagi kesehatan. So, let’s walk and run !!! SB

Silahkan klik link artikel dibawah ini :

Minggu, 26 Mei 2013

Olahraga Sebelum Jam 8 Pagi

Olahraga sah-sah saja dilakukan pagi dan sore hari. Namun, jika Anda memilih untuk berolahraga di pagi hari, perhatikan waktu paling tepat untuk olahraga.

Dermatolog dari Erha Klinik Jakarta, dr. Susie Rendra, SpKK, mengingatkan untuk berolahraga maksimal hingga jam 8 pagi.

Menurut dr. Susie, tingkat sinar matahari di atas jam 8 pagi tidak baik untuk kesehatan kulit.

Sinar matahari membuat kulit membentuk oksigen bebas (radikal bebas) yang sifatnya merusak sel paling terdalam, yaitu kulit. Jika terus diacuhkan, kondisi ini akan memicu proses penuaan dini dan sunburn.

"Di bawah jam 8, sinar ultraviolet sebenarnya juga sudah ada tetapi tingkatnya tidak terlalu tinggi dibandingkan di atas jam 8," jelas dr. Susie, yang juga praktek di Rumah Sakit Puri Indah, beberapa waktu lalu.

Oleh karena itulah, penggunaan tabir surya disarankan. "Pemilihan tingkat SPF tergantung dari aktivitas harian. Jika aktivitas lebih banyak di outdoor, maka gunakan SPF 30. Sebaliknya, jika hanya di indoor cukup SPF 15," terangnya.SB

Silahkan klik link artikel dibawah ini :
11 Jenis Makanan Anti-Kanker
Hindari Minum Pakai Sedotan
Jerawatan? Usir dengan Bawang 

Minggu, 12 Mei 2013

Olahraga Ini Bikin Anda Bahagia


Apakah Anda merasa selalu uring-uringan setiap hari? Suasana hati kacau tanpa sebab? Bisa jadi, Anda kurang berolahraga.
Cukup mencoba beberapa olahraga berikut ini, Anda bisa menaikkan mood Anda dan membuat Anda merasa lebih bahagia. Seperti dilansir melalui iDiva, inilah olahraga yang bisa membuat kita bahagia. yuk, kita intip.
Berenang
Kapan terakhir Anda melompat ke kolam berenang? Berenang merupakan salah satu jenis olahraga sehat. Berenang juga bisa membakar sampai 300 kalori setiap jam. "Berenang membantu melonggarkan tubuh dan mengencangkan otot Anda. Olahraga ini amat baik bagi penderita Asma." kata Althea Shah, pelatih kebugaran di Gold Gym.
Menari
Bila Anda ingin olahraga yang sedikit berbeda, mungkin Anda bisa mencoba menari. Apapun jenis tarian merupakan cara efektif untuk bersenang-senang dan membuat perasaan Anda lebih baik. Menari tak hanya terbatas di klub, tapi Anda bisa melakukannya di tempat gym bahkan di rumah. Pilih musik dan tarian kesukaan Anda, pakai busana yang membuat Anda nyaman dan menarilah! "Anda bisa mempelajari suatu jenis tarian dan menggunakannya untuk berolahraga. Salsa merupakan tarian yang difavoritkan. Cari pasangan dan ciptakan keintiman sehingga menaikkan mood Anda," tambah Althea.
Olahraga Outdoor
Olahraga outdoor lebih bersifat petualangan yang memacu adrenalin dan sangat cocok untuk menghilangkan stres. Cobalah bungee jumping, parasailing, rafting, naik gunung, panjat tebing hingga surfing. "Olahraga ini memerlukan energi dan menggunakan otot. Aktivitas ini bekerja pada kaki, tangan dan perut sehingga tubuh menjadi bugar," tambahnya.
Jalan Kaki
Berjalan merupakan aktivitas yang diperlukan untuk menjernihkan pikiran dan membuat Anda rileks. Berjalan santai juga membantu menaikkan mood Anda. Cobalah berjalan sambil mendengarkan musik di iPod, biarkan pikiran Anda tenang dan hiruplah nafas dalam-dalam. Yuk, rutin lakukan jalan santai setiap pagi atau sore hari di taman kota atau kompleks sekitar rumah.
Skipping
Skipping atau lompat tali tak hanya bisa membuat Anda keringatan, tetapi juga membuat badan Anda bugar. "Mulai perlahan-lahan melompat minimal 100 kali dengan jeda diantaranya." Melompat tali secara rutin akan melepaskan hormon endorphin, sejenis hormon yang memberikan perasaan senang.SB

Berjalan Kaki Bikin Sehat, Berjalan Cepat Ternyata Lebih Menyehatkan


Jalan kaki merupakan salah satu alternatif olahraga murah yang menyehatkan. Tapi ternyata, orang yang berjalan kaki dengan langkah yang cepat lebih menyehatkan dibandingkan berjalan kaki dengan santai.
Studi baru menemukan bahwa manula yang berjalan dengan langkah yang cepat bisa hidup lebih lama dibandingkan dengan rekan mereka yang berjalan lambat.
American Medical Association (AMA) meneliti kecepatan berjalan kaki pada sekitar 35.000 orang. Bagi manula dengan usia 75 atau lebih, para pejalan kaki cepat bisa hidup lebih lama. Sekitar 87 persen pria pejalan cepat bisa hidup 10 tahun lebih lama dibandingkan pria yang berjalan lambat.
Para peneliti tidak mengasumsikan hanya dengan mengambil kecepatan berjalan lantas bisa memanjangkan umur. "Namun, tubuh manusia memiliki kecepatan berjalan terbaik yang disesuaikan dengan semua sistem kerja di dalam tubuh," kata peneliti dari University of Pittsburgh Medical Center, Stephanie Studenski.
Sebelum temuan ini, sebuah studi menunjukkan bahwa berjalan kaki hanya 9,5 kilometer (enam mil seminggu) dapat menjaga otak agar tidak mudah pikun ketika sudah tua.
Universitas Harvard juga pernah menemukan penelitian bahwa perempuan yang berjalan secara teratur dengan langkah cepat memiliki risiko terkena stroke hampir 40 persen lebih rendah.
Berjalan Kaki Bikin Sehat, Berjalan Cepat Ternyata Lebih Menyehatkan  

http://id.she.yahoo.com/berjalan-bikin-sehat-berjalan-cepat-ternyata-lebih-menyehatkan-131758215.html

Mari Membunuh Rasa Malas Berolahraga, Caranya?

Seribu satu alasan keluar dari mulut ketika dihadapkan dengan aktivitas 'olahraga'! "Wah saya enggak punya waktu", "sibuk banget", "gak mampu bayar membership gym", "bosan lari di treadmill", dan berbagai kalimat lainnya untuk menghindar berolahraga. Akhirnya, pilihan jatuh dengan bermalas-malasan di sofa.
"Setiap oang punya alasan untuk mengatakan tidak untuk berolahraga," ujar Rachel Cosgrove, penulis buku 'The Female Body Breakthrough', pemilik Result Fitness dan kolumnis untuk 'Woman's Heatlh Magazine'.
So, lanjut dia, masalahnya adalah pada rumusan mencari motivasi. Apa yang mendorong seseorang berolahraga. Nah, Cosgrove punya jurus yang mungkin bisa diterapkan. 
  1. Pakai jeans lama Siapa sih yang nggak panik ketika celana jeans sudah tidak muat lagi dipakai? Jeans sempit menandakan berat badan naik. Dengan mencoba jeans lama menjadi indicator berat badan sebelumnya. Itu bisa menjadi motivasi berolahraga lagi. 
  2. Tentukan 'cara' bukan 'target' Alih-alih fokus pada tujuan yang ingin dicapai, lebih baik fokuskan pada cara bagaimana mencapai tujuan tersebut. Fokus pada target berkesan mencapai sesuatu yang sulit lakukan. Tapi fokus pada cara membuat sesuatu mudah dilakukan. 
  3. Mulai dari hal kecil Jangan muluk-muluk melakukan kegiatan yang berat untuk dilakukan. Cari sesuatu yang praktis dan mudah diikuti. Cosgrove menyarankan berkomitmen berolahraga dua hari seminggu selama 30 menit. Apabila target tersebut sudah tercapai, cobalah set target yang lebih menantang di minggu berikutnya. 
  4. Me time Pastikan punya waktu lowong dengan menuliskan di planner sehingga bisa jadi antisipasi bila terbentur dengan kesibukan. 
  5. Nge-gym di rumah Belum siap menjadi anggota pusat kebugaran? Berolahraga di rumah bisa menjadi pilihan. Seperti saran Cosgrove, ruang tamu bisa menjadi tempat yang cocok. Geser beberapa perabotan, lalu di situ bisa melakukan squat, lunges, dan push-up. 
  6. Keluar rumah Bangun, bergerak, dan keluar dari rumah. Begitu melangkah keluar dari pintu, itu sudah sama artinya dengan bergerak. 
  7. Cari pusat kebugaran yang cocok Meski sudah menjadi member sebuah pusat kebugaran, terkadang masih ada saja alasan membuat malas ke sana. Hal demikikan terjadi karena dapat saja merasa tidak cocok dengan lingkungan dan jenis-jenis latihan yang ditawarkan. So, cari pusat kebugaran yang cocok dengan diri sendiri 
  8. Teman senasib Cari teman yang senasib yang tak senang berolahraga tapi ingin melakukannya. 
  9. Keep it Fresh. Pastikan tidak bosan berolahraga. Jika rasa bosan, variasikan gerakan, coba hal atau tentukan tujuan yang baru sehingga akan menantang diri sendiri. 
  10. Tetap Tujuan Baru Ingat kenapa mau beranjak dari sofa kala itu. Pikirkan kenapa mau melakukannya. "Anda harus memiliki alasan yang kuat kenapa Anda mau melakukannya," kata Cosgrove. Saat memilih bermalas-malasan di sofa coba kembali ke alasan tersebut.SB 
Berjalan Bikin Sehat, Berjalan Cepat Ternyata Lebih Menyehatkan

Cegah Kematian Dini dengan Aktif Berjalan Kaki

Jalan kaki, aktivitas yang satu ini kerap dianggap sepele bagi sebagian kalangan. Mereka menganggap jalan kaki adalah aktivitas biasa yang tidak memiliki manfaat kesehatan.  
Padahal baru-baru sebuah survei kembali mengungkap bahwa jalan kaki tidak hanya membuat badan menjadi bugar tapi juga bisa memperpanjang umur seseorang.
Sebuah survei yang melibatkan 2.000 orang digelar oleh The Ramblers di Inggris untuk mengetahui intensitas jalan kaki para responden. The Ramblers menyebutkan, seperempat responden berjalan kaki kurang dari 9 menit sehari, atau kurang dari 1 jam dalam seminggu.
Sebanyak 93 persen responden sepakat bahwa jalan kaki adalah olahraga ringan yang memberikan manfaat kesehatan. Namun, 43 persen dari jumlah tersebut hanya berjalan kaki selama 2 jam bahkan kurang dalam seminggu.
Benedict Southworth, Chief Executive The Ramblers menyatakan, berjalan adalah salah satu cara yang paling sederhana untuk mengatasi pandemi ‘ketidakaktifan’ seseorang.
Bahkan seorang dokter olahraga, William Bird, mengungkapkan, generasi muda berisiko meninggal lebih cepat ketimbang orang tuanya jika malas bergerak, seperti jarang jalan kaki. Oleh karena itu, setiap orang dianjurkan untuk berjalan kaki minimal 3 jam seminggu.
Jalan kaki dapat memberikan manfaat kesehatan seperti, mencegah serangan jantung, kanker, diabetes, hingga kematian dini.SB

Mari Membunuh Rasa Malas Berolahraga, Caranya? 

Selasa, 30 April 2013

5 Perubahan Kecil untuk Perpanjang Usia

Semua orang dari berbagai kalangan pasti menginginkan masa hidup yang lebih panjang. Bahkan kalau mungkin, kita akan memilih untuk hidup selamanya.Keinginan untuk hidup lebih lama terkadang hanya menjadi isapan jempol ketika kita hanya mengucapkannya di lisan saja tanpa membuat perubahan berarti dalam hidup. 

Lantas perubahan apa saja yang bisa Anda lakukan agar bisa hidup lebih lama? Berikut 5 di antaranya:
 
  1. Pilih Salad daripada Gorengan Para peneliti dari Italia menemukan bahwa dengan mengonsumsi setidaknya 1 mangkuk kecil sayuran mentah setiap hari dapat membuat usia Anda dua tahun lebih panjang. Kenapa harus mentah? Proses memasak yang kurang tepat dapat menghilangkan kandungan antioksidan dalam sayuran hingga 30 persen. Untuk mencukupi kebutuhan nutiris tubuh, isi roti lapis Anda dnegan paprika merah dan hijau yang telah dicincang, tambhakan brokoli dan wortel, masukkan ke dalam tas kerja Anda dengan sebungkus salad dressing. 
  2. Bersihkan Rumah Para peneliti di University of Alabama menemukan bahwa dnegan menjaga BMI (Body Mass Index) di kisaran 25-35 dapat mengurangi masa hidup hingga 3 tahun akibat timbunan lemak yang terlalu tinggi. Jika Anda jarang berolahraga, cobalah agar tetap aktif dengan cara lain, seperti membersihkan rumah, berkebun dan lainnya. Penelitian di Duke University menunjukkan bahwa 50 persen pria pemalas akan melakukan olahraga tiga kali seminggu bila pasangannya ikut berpartisipasi. 
  3. Nikmati Setoples Kacang Ketika para peneliti dari Loma Linda University mengamati gaya hidup34.000 orang penganut Seventh-Day Adventists yang populasinya terkenal memiliki umur panjang, mereka menemukan bahwa sebagian penganut populasi ini mengunyah kacang setidaknya 5 hari dalam seminggu, dan mendapat penambahan usia rata-rata 2,9 tahun. So, buka setoples kacang dan dapatkan umur yang lebih panjang. 
  4. Jaga Persahabatan dengan Teman Para peneliti di Australia menemukan bahwa mereka yang memiliki banyak teman rata-rata berusia 7 tahun lebih lama. Secara umum hubungan persahabatan akan memberikan dampak yang positif bagi kehidupan Anda, meski beberapa di antaranya memberikan efek sebaliknya. Manusia adalah mahluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa orang lain. Jadi, perbanyak teman Anda dan jaga hubungan Anda dengan mereka. 
  5. Masih Ada Hidup Setelah Pensiun Dalam satu penelitian yang dilakukan Yale University, orang-orang yang selalu berpikiran positif dalam menghadapi proses pensiun ternyata berpeluang hidup 7 tahun lebih lama ketimbang mereka yang tidak melakukan hal tersebut.Untuk mengisi waktu luang setelah pensiun, pertimbangkan untuk melakukan berbagai kegiatan sosial yang berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat. Membuat diri Anda bermanfaat bagi orang lain akan memnberikan dampak positif dan menjadikan hidup Anda lebih berarti.Sumber Bacaan