Total Tayangan Halaman

Tampilkan postingan dengan label Diabetes. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Diabetes. Tampilkan semua postingan

Kamis, 06 Juni 2013

Mau Cegah Diabetes, Coba Olahraga Ini

Olah raga angkat beban, dan bukan cuma aerobik, berkaitan dengan risiko lebih rendah orang terserang diabetes, demikian hasil satu studi di AS.
"Kita semua tahu olah raga aerobik bermanfaat buat menangkal diabetes --banyak studi telah meneliti itu-- tapi tak ada studi yang pernah meneliti olah raga angkat beban," kata pemimpin studi tersebut Frank Hu, dari Harvard School of Public Health.
"Studi ini menunjukkan olah raga angkat beban penting untuk menghadapi diabetes, dan barangkali sama pentingnya dengan olah raga aerobik," kata Hu.
Hu dan rekannya, yang laporannya disiarkan di Archives of Internal Medicine, menggunakan data lebih dari 32.000 pria profesional sehat, yang menjawab daftar pertanyaan setiap dua tahun dari 1990 sampai 2008.
Secara rata-rata, empat dari 1.000 pria terserang diabetes tipe 2 setiap tahun, demikian temuan para peneliti tersebut, sebagaimana dikutip Reuters
Risiko terkena gangguan gula darah tersebut hanya separuh di antara pria yang menjalani olah raga aerobik --seperti jalan cepat, jogging atau main tenis sedikitnya 150 menit per pekan, dibandingkan dengan mereka yang tidak berolahraga aerobik.
Pria yang melakukan olah raga angkat beban selama 150 menit atau lebih memiliki pengurangan risiko sepertiga dibandingkan dengan mereka yang tak pernah berolahraga angkat beban, terlepas dari apakah mereka berolahraga aerobik atau tidak.
Meskipun olah raga angkat beban meningkatkan massa otot dan dapat mengurangi kegemukan di perut, olah raga itu cenderung tidak memangkas berat tubuh secara keseluruhan, kata Hu.
Hasil tersebut tak membuktikan olah raga mencegah diabtes, sebab banyak pria yang tetap sehat mungkin juga lebih sehat dengan cara lain. Namun para peneliti itu berusaha sebaik mungkin untuk memperhitungkan perbedaan potensial seperti itu, termasuk usia, merokok dan pola makan.SB

Silahkan klik link artikel dibawah ini :

Kunyit Ampuh Memerangi Diabetes

Kunyit banyak digunakan untuk menyedapkan masakan dan menjadi pewarna dalam makanan. Ternyata, rempah-rempah ini juga ampuh memerangi risiko diabetes lho.

Temuan dalam journal Diabetes Care yang dilakukan peneliti Thailand menunjukkan bahwa mengonsumsi dosis harian kunyit selama lebih dari sembilan bulan dapat mencegah risiko diabetes pada orang-orang pra-diabetes.

Pra-diabetes merupakan kondisi di mana kadar gula dalam darah penderitanya di atas batas normal, namun belum termasuk diabetes. Jika tidak diatasi, dapat berkembang menjadi diabetes.

Peneliti menjelaskan, senyawa aktif kurkumin yang terkandung dalam kunyit menjadi pahlawannya. Uji laboratorium menunjukkan bahwa kurkumin dianggap efektif melawan peradangan dan kerusakan oksidatif pada sel tubuh. Kedua proses ini dianggap memicu berbagai penyakit, termasuk diabetes tipe 2.

"Karena manfaat dan keamanan, kami menganjurkan ekstrak kurkumin dapat digunakan untuk terapi intervensi pada mereka yang pra-diabetes," tutur pemimpin penelitian Somlak Chuengsamarn dari Srinakharinwirot University di Nakomnayok, Thailand, dilansir melalui Reuters (30/7).SB
 
Silahkan klik link artikel dibawah ini :

Inilah 10 Makanan Super untuk Penderita Diabetes


Memilih makanan yang tepat dan membuat perubahan pola makan sederhana ini dapat membantu Anda dalam mengontrol tingkat gula darah.
Yuk, simak 10 makanan super berikut ini seperti yang dikutip dari Zeenews.com:
  1. Minyak zaitun : minyak zaitun sarat akan lemak tak jenuh tunggal dan antioksidan, seperti asam oleat. Lemak ‘baik’ mampu mengurangi risiko penyakit jantung dan membantu menjaga gula darah stabil dengan mengurangi resistensi insulin. 
  2. Gandum utuh : gandum utuh adalah makanan yang kaya serat dan nutrisi seperti magnesium, chromium, folat, dan asam lemak omega-3. Studi menunjukkan bahwa pola makan kaya gandum utuh dapat membantu menurunkan risiko terkena diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
  3. Susu bebas lemak dan yogurt : makanan ini tidak hanya sarat protein, tetapi juga kaya kalsium, yang membantu dalam penurunan berat badan. Orang yang mengonsumsinya secara teratur cenderung menjadi resisten insulin. 
  4. Kacang-kacangan : kacang mengandung lemak ‘baik’ yang tidak hanya membantu melawan penyakit jantung, tetapi juga membantu mengurangi resistensi insulin. Kacang juga kaya serat, magnesium, dan vitamin E. 
  5. Buncis : buncis adalah sumber serat yang baik dan kaya nutrisi. Sayuran ini memperlancar pencernaan dan menjaga tingkat gula darah setelah makan.
  6. Ikan : ikan berlemak seperti salmon, tuna albacore, mackerel, halibut, dan ikan hering kaya akan asam lemak omega-3. Ikan membantu memperlancar arteri dan meningkatkan level trigliserida dan HDL pada penderita diabetes. Tapi ingat, jangan digoreng ya. 
  7. Dada ayam : makanan ini rendah lemak jenuh dan kalori. Setiap porsi dada ayam 3-ons tanpa kulit memiliki kandungan 142 kalori dan 3 gram lemak. Yang ini juga jangan dimasak goreng ya. 
  8. Buah berry: buah-buahan ini kaya antioksidan, vitamin, dan serat. Anthocyanin telah terbukti menghambat pertumbuhan sel kanker, mengurangi risiko penyakit jantung dan diabetes. 
  9. Jeruk : buah jeruk merupakan sumber yang kaya vitamin C yang bisa membantu menjaga jantung Anda dalam kondisi baik. Makanlah dalam bentuk buah utuh, bukan jus, karena lebih mampu dalam memperlambat penyerapan gula. 
  10. Sayuran berdaun hijau : sayuran jenis ini kaya akan nutrisi, rendah karbohidrat dan kalori. Studi menunjukkan bahwa sayuran berdaun hijau mampu menurunkan risiko diabetes tipe-2.SB
 
Silahkan klik link artikel dibawah ini :

Guratan Hitam di Leher? Itu Tanda Diabetes

Diabetes mengancam segala usia. Penyakit ini 'hinggap' di anak-anak hingga orang dewasa.

Apabila Anda bingung apakah berisiko terkena diabetes atau tidak, ternyata ada cara mudah untuk mendeteksinya.

Dokter Spesialis Anak Endokrin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A(K) mengungkapkan ada tanda-tanda fisik yang bisa dilihat dengan mata telanjang.

"Jika di tekuk leher, ketiak dan ruas jari ada guratan hitam, maka Anda berisiko tinggi mengidap diabetes. Guratan hitam ini disebut acanthosis nigricans," jelas dr. Aman dalam diskusi Asupan Gula Tambahan serta Dampaknya pada Kesehatan dan Konsentrasi Anak di Sultan Hotel, Senayan, Jakarta (19/12).

Kelebihan berat badan atau memiliki tingkat insulin yang tinggi dalam darah, seperti pada diabetes tipe 2, menjadi pemicu timbulnya acanthosis nigricans. Berlebihnya jumlah insulin dapat merangsang aktivitas sel-sel pada kulit. Sehingga menyebabkan perubahan pada kulit.

"Guratan hitam ini menandakan seseorang mengalami resistensi insulin. Resistensi insulin ini menjadi tanda terjadinya kondisi pra-diabetes melitus tipe 2, yaitu tahapan sebelum menjadi diabetes," tambahnya.SB

Silahkan klik link artikel dibawah ini :


Mengurangi Konsumsi Nasi Putih itu Sehat

Mulai untuk berpuasa makan nasi sepertinya baik untuk dicoba. Penelitian terbaru menunjukkan ada kemungkinan untuk mengembangkan risiko diabetes tipe 2 melalui makan nasi.

Penelitian dilakukan dengan melihat kembali empat penelitian sebelumnya yang melibatkan sekitar 350.000 orang. Hasilnya, semakin banyak makan nasi putih, maka semakin tinggi kesempatan seseorang untuk mengembangkan kondisi tersebut.

Temuan yang dimuat dalam British Medical Journal menganalisis seluruh partisipan melalui satu porsi nasi 18 gram dan faktor lain, seperti berat badan, tingkat olahraga dan diet. Selama masa penelitian (4-22 tahun), sekitar 13.200 orang mengembangkan diabetes.

Orang Asia dianggap berisiko tinggi terkena diabetes tipe 2. Hal ini disebabkan orang Asia cenderung memiliki asupan jauh lebih tinggi untuk mengonsumsi nasi dibandingkan orang Barat, rata-rata tiga hingga empat porsi dalam sehari.

Para peneliti menjelaskan bahwa terdapat efek negatif terhadap kadar gula darah karena nasi putih mengandung indeks glikemik yang tinggi dibanding nasi merah. Selain itu, nasi putih juga memiliki nutrisi yang lebih sedikit, termasuk serat dan magnesium, yang dapat mencegah diabetes tipe 2.

Indeks glikemik merupakan ukuran seberapa cepat glukosa dilepaskan kedalam aliran darah setelah makan. Makanan yang mengandung indeks glikemik rendah, seperti beras merah, membuat orang merasa kenyang lebih lama dan menjaga kadar gula lebih stabil.SB

Silahkan klik link artikel dibawah ini :

Sering Kesakitan Saat Bercinta, Mungkin Pertanda Diabetes

Satu lagi dampak merugikan dari penyakit diabetes. Sebuah riset yang dilakukan di AS menyebutkan bahwa wanita yang menderita diabetes berpotensi kesakitan saat berhubungan seksual. Kok bisa?
Untuk mengetahui hal ini tim peneliti dari University of California mengumpulkan lebih dari 2.000 wanita berusia 40-80 tahun. Dari riset tersebut diketahui bahwa wanita yang menderita diabetes memiliki tingkat kepuasan seksual yang lebih kecil ketimbang wanita yang tidak memiliki diabetes.
Ketidakpuasan tersebut terjadi akibat rasa sakit yang dialami saat berhubungan seks. Janis Roszler, RD, seorang pakar diabetes sekaligus penulis buku ‘Sex and Diabetes’ mengatakan dalam bukunya, tingginya kadar gula darah dapat mempengaruhi kehidupan seksual karena penderita diabetes kerap mengalami vagina kering,” seperti dikutip WebMD.
Minimnya cairan lubrikasi saat berhubungan seks dapat memunculkan rasa sakit, apalagi jika hubungan seks yang dilakukan menggebu-gebu. “Ketika wanita sudah merasakan sakit, dia bisa merasa sakit seterusnya dan tegang,” tambah Roszler.
Penderita diabetes juga rentan terinfeksi jamur pada daerah kewanitaan. jamur tersebut juga dapat memicu terjadinya vagina kering sehingga kurang nyaman saat melakukan aktivitas seksual.
Penyakit diabetes sebenarnya dapat dicegah sejak dini, yakni dengan rajin berolahraga dan mengurangi konsumsi makanan yang berkadar gula tinggi.SB

Silahkan klik link artikel dibawah ini :

Awas Diabetes Akibat Lingkungan Kerja!

Kini, sebuah penelitian membuktikan lingkungan kerja memengaruhi risiko diabetes seseorang. Stres akibat pekerjaan ternyata memicu ketidakstabilan tingkat gula darah dalam tubuh.
Parahnya, risiko ini hanya terjadi pada kaum wanita. Menurut peneliti Peter Smith, wanita cenderung tidak bisa mengontrol tingkat stresnya.
Akibatnya, kebanyakan mereka melampiaskannya pada makanan dengan tingkat lemak dan gula tinggi, merokok dan malas melakukan aktivitas fisik.
Selain itu, stres menyebabkan perubahan dalam fungsi sistem kekebalan tubuh dan ketidakseimbangan kadar hormon dalam tubuh, sehingga memicu risiko diabetes.
Salah satu cara untuk mengatasinya adalah Anda harus enjoy dengan pekerjaan Anda. Penelitian sebelumnya yang diterbitkan dalam American Journal of Epidemiology mengungkapkan bahwa seseorang yang menggunakan keahliannya dalam pekerjaan dan lingkungan kerja yang baik memiliki risiko rendah terkena komplikasi kesehatan.SB

Silahkan klik link artikel dibawah ini :

Berisiko Diabetes Atau Tidak? Tes Disini!

Diabetes tipe 2 atau kencing manis kini menjadi momok bagi sebagian masyarakat.
Kebanyakan orang terlambat mengetahui dirinya berisiko. Kini, Anda tak perlu repot-repot melakukan tes darah untuk segera tahu apakah berisiko kencing manis atau tidak.
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Annals of Internal Medicine, Anda dipermudah mengetahui risikonya menggunakan sistem tanya jawab.
Cari tahu Anda berisiko atau tidak dengan menjawab 10 pertanyaan berikut.
1. Apakah ibu Anda menderita diabetes? 13 poin jika iya.
2. Apakah ayah Anda menderita diabetes? 8 poin jika iya.
3. Apakah Anda memiliki hipertensi? 11 poin jika iya.
4. Apakah Anda berusia 55-64 tahun? 5 poin jika iya.
5. Apakah Anda seorang perokok (atau pernah merokok)? 4 poin jika iya.
6. Berapa ukuran lingkar pinggang Anda (dalam inci)?
< Kurang dari 32 inci = 0 poin
32 - 35 inci = 10 poin
35 - 38 inci = 20 poin
38 - 41 inci = 26 poin
41 inci atau lebih besar = 35 inci
7. Berapa tinggi badan Anda (dalam cm)
Kurang dari 157 cm = 8 poin
157 - 160 cm = 6 poin
160 - 163 cm = 3 poin
163 cm atau lebih = 0 poin
8. Hitung tingkat denyut nadi per menit! (Untuk mengetahuinya, hitung sambil duduk diam selama 60 detik)
73 bpm atau kurang = 0 poin
Lebih dari 73 bpm = 5 poin
9. Hitung berat badan Anda!
Kurang dari 73 kg = 0 poin
Lebih dari 73 kg = 5 poin
10. Apakah Anda keturunan Afrika Amerika? 6 poin jika iya.

Tambahkan semua total nilai Anda dan ketahui hasilnya.
20 poin atau kurang: Anda hanya memiliki risiko sekitar 5 persen diabetes tipe 2 dalam 10 tahun ke depan.
21 - 32 poin: Anda memiliki risiko sekitar 9 persen diabetes tipe 2 dalam 10 tahun ke depan.
33 - 42 poin: Anda memiliki risiko sekitar 16 persen diabetes tipe 2 dalam 10 tahun ke depan.
43 - 54 poin: Anda memiliki risiko sekitar 25 persen diabetes tipe 2 dalam 10 tahun ke depan.
Lebih dari 55 poin: Anda memiliki risiko sekitar 33 persen diabetes tipe 2 dalam 10 tahun ke depan.SB

Jangan lupa untuk konsultasi dengan dokter ya!

Silahkan klik link artikel dibawah ini :