Untuk mengenal lebih jauh tentang miom atau mioma atau myoma, kista dan sebangsanya, simak beberapa uraian berikut:
MIOMA
Mioma uteri adalah tumor jinak dari
miometrium (otot rahim). Berdasarkan letaknya, mioma uteri bisa dibagi
menjadi 3, yakni mioma intramural (di dalam otot rahim), subserosa
(dibawah lapisan serous, menonjol ke arah rongga perut),serta juga
submukosa (menonjol ke arah rongga rahim).
KISTA
Sementara kista indung telur adalah
suatu massa berisi cairan, bisa kental seperti gel (mukus), bisa juga
cair (serous). Kista ini diproduksi oleh kelenjar-kelenjar yang ada di
ovarium, yang tak bisa dikeluarkan. Akhirnya tertampung, dan makin lama
makin besar.
PENYEBAB MIOMA
Sebagian ahli berpendapat, mioma uteri
terjadi karena adanya perangsangan hormon estrogen terhadap sel-sel yang
ada di otot rahim.
Mioma uteri ini akibat pengaruh
estrogen. Makanya, sangat jarang ditemukan pada anak-anak usia pubertas,
bahkan nyaris tidak pernah. Anak usia ini, kan, belum ada rangsangan
estrogennya. Sementara pada wanita menopause, mioma biasanya mengecil,
karena estrogen sudah berkurang.”
PENYEBAB KISTA
Penyebab kista dan endometriosis pun
belum diketahui persis . Belum ketahuan, misalnya apakah kista
disebabkan oleh kelenjar yang tersumbat sehingga membesar.
GEJALA
Bagaimana, sih, mengenali gejala kista, atau mioma? Berikut beberapa gejala yang hampir sama dan harus diwaspadai:
1. Nyeri haid hebat dan terus menerus.
2. Pembesaran di perut. Kadang-kadang,
kalau masih kecil, belum teraba. Tapi, semakin besar, akan makin teraba
seperti ada benjolan.
3. Muncul gejala-gejala penekanan akibat
pembesaran kista/mioma. Misalnya, ke depan menekan kandung kencing, ke
belakang ke rektum. Akibatnya, muncul gangguan buang air besar dan buang
air kecil.
4. Pada mioma uteri, jika ukurannya besar, bisa menekan organ-organ sekitarnya.
5. Jika kista bertangkai, bisa muncul nyeri perut tiba-tiba, bahkan muntah-muntah akibat tangkai kista yang terpuntir.
6. Bisa juga membuat luas permukaan
endometrium menjadi lebih tebal, sehingga haid jadi lebih banyak. “Ini
karena kontraksi rahim berkurang atau terganggu, sehingga perdarahan
saat mens lebih banyak.
PENCEGAHAN dan PENGOBATAN
- Mencegah lebih baik dari mengobati
Ketiga gangguan ini tentu bisa berdampak
buruk, tergantung lokasi, ukuran, dan gejala yang ditimbulkan. Misalnya
mioma. “Kalau tidak menimbulkan gejala, meski ukurannya besar, ya,
enggak ada dampaknya. Kista berukuran di atas 4 cm, misalnya, cenderung
terpuntir. Jika terpuntir, ia akan kekurangan oksigen dan makanan,
sehingga timbul nyeri yang sangat. Ini harus dioperasi.
Untuk mengatasinya, upaya yang dilakukan
sekarang lebih ke pencegahan. “Hidup sehat, pola makan dan pola hidup
yang baik, lakukan check-up medis minimal setahun sekali untuk ibu-ibu
atau wanita yang sudah pernah berhubungan seks. Dengan pemeriksaan
teratur, gejala awal bisa terdeteksi lebih dini.
Pada waktu melakukan pap smear,
sebaiknya sekalian dilakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) untuk
melihat rahim dan indung telur. “Kalau tidak ada fasilitas USG, bisa
dilakukan pemeriksaan dalam. Dilihat rahimnya bagaimana, besarnya normal
apa enggak, bentuknya konsisten apa enggak, indung telur kanan dan kiri
bagaimana, dan sebagainya. Kalau teraba ada massa, harus hati-hati.”
Salah satu alternatif tindakan pencegahan yang sangat efektif adalah dengan menggunakan Natural Crystal X secara rutin. Karena Crystal X
telah terbukti secara medis sangat efektif untuk mencegah Kista, Mioma,
kanker serviks dan penyakit reproduksi lainnya. Bahkan mampu untuk
meluruhkan Kista hingga ukuran 2cm.
- Operasi pengangkatan
Untuk pengobatan kista atau mioma yang
telah terlanjur menginfeksi, salah satunya dapat dilakukan dengan
melakukan operasi pengangkatan kista atau mioma tersebut. Kapan mioma
harus diangkat? 1. Bila ukurannya lebih besar dari ukuran kehamilan usia
12 minggu. 2. Bila mengganggu keadaan umum, misalnya perdarahannya
banyak sampai perlu transfusi. 3. Bila pembesarannya cepat. Misalnya 3
bulan lalu masih 2 cm,sekarang sudah 6 Cm. Kapan kista harus
diangkat? Bila besarnya lebih dari 4 cm, karena di atas 4 cm, risiko
untuk terpuntir besar. Besar kista di atas 4 cm bukan kista folikel.
Kista folikel adalah kista yang pecah setiap menjelang masa subur.
“Kalau besarnya di atas 4 cm, biasanya kista fungsional. Pada saat haid,
biasanya tidak ada folikel. Begitu saat haid ada massa, berarti kista
fungsional.Untuk meyakinkannya, dilakukan USG saat haid.SB
Semoga Bermanfaat