Untuk mendukung kelancaran arus penumpang, baik saat mudik lebaran
maupun saat balik 2013, Pelabuhan Samarinda telah menyiapkan 22 ribu
seat (tempat duduk) penumpang. Jumlah ini menurut Bay M Hasani, Kepala
Kantor Syahbandar Samarinda, Rabu (24/7) jauh meningkat dari realisasi
penumpang tahun 2012 lalu yang hanya 14.811 penumpang.
Pelabuhan
Samarinda sendiri melayani penumpang jurusan Samarinda-Parepare dan
sebaliknya. "Berarti ada sisa seat sekitar 30 persen lebih. Tapi kan
masalahnya, penumpang ini memilih yang lebih nyaman, lebih cepat, KM
Queen Soya atau KM Prince Soya. Kalau naik KM Teratai atau KM Tanjung
Manis orang juga kadang berpikir," kata Bay.
Untuk armada, ada 5
kapal swasta ditambah 1 kapal Pelni. Yakni kapal yang biasa mengangkut
penumpang reguler Kapal Motor (KM) Queen Siya dan KM Prince Soya, pada H
-15 dan H +15 juga akan disiapkan KM Tanjung Manis, KM Teratai Prima
Dua, dan KM Bukit Raya yang biasanya digunakan untuk angkutan barang.
"Dan
ada yang dua minggu sekali itu Bukit Raya. Hanya saja Bukit Raya ini
untuk lebaran kali ini pas berangkat pas di hari H. Jadi kurang bisa
membantulah untuk dukungan angkutan lebaran," kata Bay.
Penumpukan
penumpang menurut Bay, seperti tahun - tahun sebelumnya akan terjadi di
H-7 dan H+7. Kendatipun jumlah kapasitas seat banyak, pihaknya juga
mengkhawatirkan masih terjadi penumpukan penumpang dikarenakan jadwal
keberangkatan kapal dan lonjakan penumpang tidak bertemu. Untuk
mengantisipasi hal itu, akan disiapkan kapal cadangan yakni KM Cattleya
Ekspress dengan kapasitas 2.000 penumpang.
"Itu Tarakan - Pare -
Pare, kita tarik kesini. Kita sudah minta kepada operator kapal.
Sebenarnya itu satu perusahaan dengan KM Queen Soya. Jadi kalau
penumpang membludak kita siapkan dua kapal. Pengalaman tahun lalu juga
begitu. Begitu puncaknya penumpang bisa sampai 4 ribu. Dan itu tidak
mungkin diangkut 1 kapal, dibagi 2 ribu, 2 ribu," kata Bay.
Untuk
tiket, menurutnya akan ditentukan oleh mekanisme pasar. Untuk kapal
swasta tergantung operator kapal dan Pelni harga tetap dikontrol oleh
pemerintah. Arus penumpang tahun 2013 ini menurutnya sulit diprediksi.
Seperti tahun 2011 tercatat ada sekitar 20 ribu penumpang dan di tahun
2012 hanya 14 ribu atau terjadi penurunan sekitar 28 persen.
"Yang
(tahun) ini pun bisa naik, bisa turun, bisa tetap. Ini kan penerbangan
sudah banyak. Jadi, para penumpang itu beralih ke moda transportasi
udara. Karena kecendrungan penumpang angkutan laut turun," kata Bay.
Untuk
mengantisipasi adanya over kapasitas yang dapat membahayakan pelayaran,
setiap penumpang kapal yang berangkat akan dihitung. Selama masih dalam
batas toleransi kapal tetap akan diperkenankan berangkat. Biasanya,
batas toleransi berada di kisaran 10 - 20 persen dari tergantung dari
kapasitas kapal.
Namun yang menjadi catatan menurut Bay, dengan diberikannya toleransi
maka operatir kapal juga wajib menyiapkan jaket penumpang sesuai
kapasitas yang ditambah.Untuk kesiapan secara keseluruha menurut Bay
akan melibatkan unsur - unsur Kepolisian dari Polsek KP3 Samarinda,
Kesehatan Pelabuhan, Dishub Kota Samarinda, dan Pelindo.
"Karena
dimana - mana itu yang namanya mudik, angkutan lebaran pasti over lah.
Karena jumlah penumpang arus mudik itu pasti melebihi hari - hari
normal," kata Bay. SB
Silahkan klik & dibaca ya artikel dibawah ini :
Tanggal 30 Juli apa masih ada pelayaran, dari Pelabuhan Samarinda tujuan Pelabuhan Pare-Pare
BalasHapus