Total Tayangan Halaman

Kamis, 30 Mei 2013

Tips Mengatasi Gigi Ngilu

Tidak perlu dipungkiri kalau memiliki gigi yang sensitif memang sangat mengesalkan, meskipun hanya menyerang beberapa saat saja, tapi rasanya sungguh menyakitkan, jika gigi terasa ngilu bisa dipastikan anda memiliki gigi sensitif, lalu bagaimana cara mengatasi atau mengobati gigi ngilu?


Memakan makanan yang terlalu panas dan terlalu dingin, atau makanan yang terlalu manis dan asam bisa menyebabkan rasa ngilu pada gigi, terutama bagi anda yang memang memiliki gigi sensitif. Tentu saja cara terbaik mengatasi gigi ngilu adalah dengan meminta saran langsung dengan dokter gigi agar mendapatkan pengobatan atau perawatan terbaik, dan apa yang harus dilakukan untuk mengatasi atau mengobati gigi ngilu.

Namun terkadang waktu kita tidak terlalu lapang untuk berkunjung ke dokter gigi, oleh karena itu kami akan memberikan sedikit tips bagaimana caranya mengobati gigi ngilu. Gigi sensitif dibedakan atas dua macam, yaitu sensitifitas dentinal dan sensitifitas pulpa.

Sensitifitas Dentinal : Terjadi jika email gigi sudah terkikis dan terlihatnya bagian tengah gigi.
Sensitifitas Pulpa : Terjadi karena jantung gigi yang sudah mengalami kerusakan.


Lalu bagaimana cara mengobati gigi ngilu? Dibawah ini adalah beberapa tips untuk mengatasi gigi sensitif
  1. Gunakan pasta gigi yang memang dibuat untuk gigi sensitif, formula yang terkandung didalamnya memang sudah dikhususkan untuk mengatasi gigi sensitif sehingga akan lebih maksimal untuk mengatasi rasa ngilu akibat gigi sensitif.
  2. Gunakan pembersih mulut (Mouthwash) untuk menjaga kesehatan gigi sensitif, Mouthwash sebenarnya memang digunakan untuk penyegar mulut, namun beberapa zat aktif yang terkandung didalamnya juga berperan aktif untuk mengusir kuman dan menghilangkan bau didalam mulut. Selain itu juga berperan penting untuk menghancurkan karang gigi yang mengakibatkan gigi semakin rapuh sehingga menimbulkan rasa ngilu akibat gigi yang terus terkikis.
  3. Sikatlah gigi dengan baik dan benar, menyikat gigi terlalu keras justru akan mengikis enamel dan lapisan pelindung gigi. Kebiasaan masyarakat adalah menginginkan gigi putih, untuk itu mereka menyikat gigi terlalu keras. Ini merupakan kesalahan besar terutama bagi penderita gigi sensitif. Sebagai akibatnya, kekuatan cengkraman gusi terhadap gigi menjadi lemah dan gigi mudah goyang. Selain itu, gunakanlah sikat gigi yang lembut untuk mengurangi kerusakan gigi sensitif. Sikat gigi yang kasar akan mengikis lapisan gigi dan akan menambah rasa ngilu pada gigi sensitif. Lalu sikatlah gigi anda secara perlahan dan lembut.
  4. Hindari makanan yang terlalu panas maupun yang terlalu dingin. Hindari juga memakan buah-buahan yang terlalu asam, termasuk minuman yang juga terlalu asam.
  5. Jangan berpindah ke makanan yang terlalu dingin setelah memakan makanan yang terlalu panas, begitupun sebaliknya, karena ini akan menyebabkan rasa ngilu pada gigi sensitif.
  6. Jangan makan Permen karet memang berfungsi untuk memutihkan gigi, namun terlalu sering mengunyah permen karet justru akan mengikis kekuatan gigi anda. Karena permen karet akan mengakibatkan penipisan pada dinding gigi, meskipun efeknya gigi anda terlihat lebih putih.
  7. Sikatlah gigi secara teratur. Selain itu telitilah dalam menyikat gigi anda. Terlalu sering lupa menyikat gigi akan meningkatkan kadar asam dalam mulut dan merapuhkan gigi anda. Akibatnya plak akan mudah terbentuk dan menjadi penyebab gigi sensitif.
Jika gigi sensitif sudah terlalu parah, sebaiknya hubungi dokter gigi. Dokter akan mengambil tindakan sesuai dengan kondisi gigi sensitif yang anda miliki. Kemungkinan akan dilakukan perawatan bonding untuk mengembalikan perlindungan terhadap gigi yang sudah terkikis. Lalu Dentin Seales untuk melindungi gigi anda, Fluoride yang berfungsi untuk melapisi akar gigi yang terlanjur terekspos, dan juga root canal treatment untuk menangani masalah sensitivitas pulpa. Dengan ini anda bisa mengambil tindakan apa yang perlu anda lakukan untuk mengatasi atau mengobati gigi ngilu akibat gigi sensitif.SB

Apakah yang menyebabkan gigi sensitif?


Gigi sensitif merupakan kondisi dimana dentin gigi terbuka

Gigi sensitif
terjadi karena ada penipisan pada lapisan email (lapisan luar gigi) sehingga lapisan tengah gigi, yang disebut dengan "dentin" menjadi terbuka. Dentin terdiri atas tabung-tabung kecil (tubula) yang menyambung ke ujung saraf dan dipenuhi dengan cairan. Apabila dentin yang terbuka ini terkena rangsang dari makanan/minuman yang dingin, panas, manis, ataupun asam dapat menyebabkan cairan ini untuk bergerak. Gerakan cairan inilah yang menyebabkan ujung saraf bereaksi, memicu timbulnya rasa ngilu yang pendek tajam.

Beberapa kebiasaan sehari-hari yang dapat menyebabkan terjadinya gigi sensitif, diantaranya:
Menyikat gigi dengan tekanan yang terlalu kuat

Berupaya menyikat gigi sebersih mungkin, dengan menyikat gigi terlalu sering dengan tekanan yang terlalu kuat, serta menggunakan sikat gigi dengan bulu sikat yang keras (kasar), perlahan dapat menyebabkan terjadinya penipisan lapisan email gigi yang mengakibatkan dentin gigi terbuka.

Gangguan pada gusi (Gingivitis) 
Apabila gusi mengalami gangguan ataupun pergerakkan struktur gusi (gusi turun) maka akan menyebabkan terdapatnya area pada gigi yang pada awalnya terlindung oleh gusi, menjadi terbuka. Dan kondisi inilah yang disebut dengan gigi sensitif, dimana terdapat lapisan leher gigi yang seharusnya terlindung oleh gusi menjadi terbuka.

Gusi Turun 
Penurunan gusi yang terjadi pada gigi menyebabkan kondisi gigi sensitif. Penurunan gusi ini menyebabkan lapisan gigi yang pada awalnya terlindung oleh gusi, menjadi terbuka. Dan kondisi inilah yang disebut dengan gigi sensitif, dimana terdapat lapisan tengah gigi (dentin) yang terbuka. Menggertak-gertakkan gigi 
Terdapat beberapa orang yang memiliki kebiasaan menggertak-gertakkan gigi saat sedang diam maupun ketika waktu tidur. Kebiasaan ini perlahan-lahan dapat menyebabkan pengikisan lapisan email pada gigi yang mengakibatkan dentin gigi menjadi terbuka.SB















Pemicu timbulnya rasa ngilu pada gigi sensitif

Apakah Anda merasakan ngilu pada gigi ketika mengonsumsi makanan/minuman dingin?

Apakah rasa ngilu yang timbul dikarenakan oleh makanan/minuman dingin? Apakah dikarenakan oleh makanan/minuman panas, manis, atau asam? Atau saat menyikat gigi? Pemicu rasa ngilu pada gigi sensitif, berbeda pada tiap-tiap individu. 



72% orang merasakan ngilu saat mengonsumsi makanan/minuman dingin karena gigi sensitif
23% orang merasakan ngilu saat mengonsumsi makanan/minuman panas karena gigi sensitif
10% orang merasakan ngilu saat mengonsumsi makanan/minuman manis karena gigi sensitif
13% orang merasakan ngilu saat mengonsumsi makanan/minuman asam karena gigi sensitif
*Ipsos Indonesia Toothpaste Benchmark Tracking Report, December 2011, amongst consumer 25-60 years old, in 3 main cities.SB

Kesehatan Gigi Cermin Kesehatan Tubuh Manusia

Gigi merupakan gambaran secara menyeluruh kesehatan manusia. Banyak penyakit yang diderita oleh seseorang tersebut awal mulanya berasal dari kesehatan giginya, akibat dari  kuman atau bakteri yang ada di rongga mulut masuk kedalam tubuh dan menyebabkan munculnya penyakit seperti penyakit jantung, ginjal dan lain-lain. Untuk itu sangat penting bagi setiap orang untuk merawat giginya dengan baik agar kesehatan tubuhnya tetap terjaga.
Demikian disampaikan Drg. Hastoro Pinyadi, Sp.Pros Ketua Program Studi Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta  (KG UMY) saat ditemui disela-sela pemeriksaan gigi gratis yang dilaksanakan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan (RSGMP) UMY, Senin (15/10).
Menurut  Hastoro, cara ideal dalam merawat gigi sebenarnya ini sangat mudah dan tidak memerlukan biaya yang mahal . “Cara yang paling ideal dalam merawat gigi adalah dengan menggosok gigi dua kali sehari dengan bersih lalau memeriksakan gigi ke dokter gigi setiap enam bulan sekali dengan begitu kesehatan gigi dan anggota tubuh kita akan tetap terjaga” ujarnya.
Sementara itu Drg. Iwan Dewanto direktur RSGMP-UMY menambahkan  bahwa  kesadaran masyarakat akan kesehatan giginya saat ini masih kurang. K” Hal karena masyarakat baru peduli dengan kesehatan giginya jika giginya terasa sakit dan ada keluhan. Kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan gigi inilah yang perlu terus menerus kita tingkatkan” tambahnya.
Iwan mengungkapkanpemeriksaan gigi gratis ini dilakukan selama tiga hari mulai hari Senin – Rabu (15-17/10) selain itu dengan adanya pemeriksaan gigi gratis di RSGMP UMY ini maka dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih menjaga kesehatan gigi dan tubuhya. “Masyarakat juga harus lebih rajin memeriksakan giginya. Jangan hanya ketika sakit gigi baru ingat dan datang ke dokter gigi,” ungkapnya.
Iwan juga memaparkan bahwa kesehatan gigi itu juga berkaitan dengan cara dan waktu kita menggosok gigi. Sebab jika cara menggosok giginya salah dan terlalu lama jangka waktunya justru akan menyebabkan penyakit. “Gosok gigi itu yang benar adalah setiap kita selesai makan, jadi berapa kali kita gosok gigi itu tergantung berapa kali kita makan ditambah lagi dengan sebelum tidur. Karena kalau sisa makanan itu terlalu lama menempel pada gigi kita dalam jangka waktu 6-7 jam itu akan membuatnya sulit dibuang dan akan menimbulkan lubang gigi,” paparnya.
Hal yang perlu dibenarkan pula adalah cara menggosok giginya. Jika menggosok giginya terlalu kencang, enzim pad gigi akan terkikis. Padahal menggosok gigi itu sendiri ada dua fungsi. Pertama, untuk membersihkan giginya. Dan kedua, untuk memijat gusinya. Karena gusi kita itu sudah memiliki pertahanan, jadi kalau tidak benar menggosok giginya akan membuat gigi kita rusak. Jadi pilih bulu sikat gigi yang halus, dan menggosoknya bukan hanya kiri - kanan tapi juga harus naik-turun,” jelasnya.
 Lebih lanjut Iwan juga mengatakan bahwa kegiatan pemerikasaan gigi gratis ini juga memberikan manfaat tersendiri bagi mahasiswa kedokteran UMY. “Dengan adanya kegiatan ini mahasiswa menjadi tahu apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, agar mereka bisa mengerti dan jiwa pengabdiannya bisa tumbuh. Karena kita tidak menciptakan dokter gigi yang notabene bekerja hanya untuk mencari uang saja,” tuturnya.SB

Susunan Gigi

 
Gigi orang dewasa terdiri dari 32 gigi, 16 gigi pada setiap rahang. Terdapat dua rahang yang dibagi ke dalam empat kuadran yang sama dan setiap kuadran terdiri dari delapan gigi, yaitu dua gigi seri (incisor), satu gigi taring (cuspid), dua gigi geraham depan (premolar) , dan tiga gigi geraham belakang (molar). Sebagaimana yang ditunjukkan pada Gambar 2.6, sistem penomoran menomorkan gigi permanen mulai dari 1 hingga 32. Dimulai dari gigi molar ketiga pada maxilary kanan (#1) melintasi maxilary hingga gigi molar ketiga pada maxilary kiri. Kemudian, dilanjutkan dengan gigi molar ketiga pada mandibular kiri dan mengelilingi mandibular hingga gigi molar ketiga pada mandibular kanan.Gigi dan sistem tubuh

Tanpa adanya gigi, manusia akan sulit memakan makanan yang dimakannya. Menurut tugasnya, gigi termasuk dari sistem pencernaan. Gigi tumbuh di dalam lesung pada rahang dan memiliki jaringan seperti pada tulang, tetapi gigi bukanlah bagian dari kerangka. Menurut perkembangannya, gigi lebih banyak persamaannya dengan kulit daripada dengan tulang.

Jenis gigi

Manusia memiliki empat jenis gigi untuk berbagi tugas mengunyah makanan, yaitu :

1. Gigi seri :berbentuk pipih dan tajam untuk mengiris makanan.
2. Gigi taring :ujungnya yang runcing untuk mencabik dan menyobek makanan.
3. Gigi pramolar (geraham depan):bentuknya berlekuk-lekuk untuk mengiris dan melembutkan makanan.
4. Gigi molar (geraham belakang):bentuknya berlekuk-lekuk untuk melembutkan makanan.
* menonjol dari rahang
* Akar : tertanam dalam rahang
* Leher : antara mahkota dan akar
* Email : melapisi mahkota, merupakan zat terkeras di dalam tubuh
* Dentin: lekukan utama pada ujung gigi, menyerupai tulang
* Sementum :lapisan yang keras di sekeliling akar
* Pulp : jaringan lembut berisi saraf dan pembuluh darah

Gigi sementara

Jenis ini juga disebut Gigi Susu. Susunannya yang lengkap terdiri dari 20 buah gigi:

* Delapan gigi seri
* Empat gigi taring
* Delapan geraham belakang

Gigi-gigi ini mulai muncul pada usia 6 sampai 30 bulan. Biasanya pada usia 7 sampai 12 tahun gigi-gigi tersebut tanggal (copot) dan digantikan dengan susunan yang tetap.

Gigi tetap

Susunan gigi tetap pada orang dewasa berjumlah 32 buah:

* Delapan gigi seri
* Empat gigi taring
* Delapan geraham depan
* Dua belas geraham belakang

Gigi yang pertama muncul adalah gigi molar pertama pada usia 6-7 tahun. Yang terakhir tumbuh ialah gigi molar ketiga, pada usia 17-25 tahun.

Jika kita tidak merawat dan jarang menggosok gigi, gigi kita akan menjadi rusak karena sisa-sisa makanan yang menempel dalam gigi bisa membuat gigi berkarang bahkan bolong. Menurut penelitian, anak pada usia 12, paling tidak mengalami kerusakan satu buah gigi akibat jarang menggosok gigi dan terlalu banyak memakan permen, sehingga harus ditambal atau dicabut. Nah, karena itu rajin-rajinlah menggosok gigi dan jangan terlalu banyak memakan permen dan coklat.SB

Senin, 27 Mei 2013

Pembunuh 'Diam-diam' Pria Indonesia

 Dulu, penyakit-penyakit tertentu dicap sebagai penyakit orangtua. Mirisnya, penyakit-penyakit ini kini malah mengincar masyarakat dari negara berpendapatan rendah dan anak muda. Tapi, siapapun bisa mencegahnya jika tahu apa penyebabnya dan bagaimana melawannya.
  1. Masalah jantung  masih menjadi pembunuh nomer satu masyarakat Indonesia, baik pada pria dan wanita. Data statistik WHO pada tahun 2012 menunjukkan penyakit jantung menyumbang sekitar 30 persen kematian di Indonesia. Salah satu jenis penyakit jantung yang paling 'eksis' adalah jantung koroner. Umumnya, disebabkan penyempitan arteri koroner akibat penumpukan dan pengerasan plak (lemak, kolesterol dan endapan lain) di pembuluh darah, yang akhirnya membatasi aliran darah yang mengangkut oksigen ke otot jantung. Ketika jantung tak mendapatkan asupan oksigen, maka sel-sel jantung akan mati. "Ketika seorang ayah meninggal karena jantung koroner sebelum usia 50 tahun, maka putranya memiliki risiko tinggi mengalami kerusakan arteri koroner. Ketika Anda tahu memiliki risiko, maka tekan semua faktor risikonya," jelas Dr. Hananto Andriantoro, Sp.JPD, Spesialis Jantung dan Direktur Utama Pusat Jantung dan Pembuluh Darah RS Harapan Kita Jakarta.Selain jantung koroner, Kardiak aritmia juga sering dialami masyarakat Indonesia. Aritmia bisa muncul tanpa gejala apapun.Kardiak Aritmia merupakan kondisi abnormal pada denyut jantung, yang disebabkan adanya gangguan pada sistem elektrik jantung, sehingga menyebabkan jantung berdenyut terlalu cepat atau terlalu lambat. Saat mengalami palpitasi (jantung berdebar), umumnya penderita tidak menyadari denyut jantung, hal ini mungkin terjadi karena kardiak aritmia."Pasien dengan aritmia mengalami gejala lain, seperti pusing, keletihan, nafas lebih pendek dan mendadak kehilangan kesadaran," jelas Dr. Reginald Liew, Spesialis Jantung dari Mount Elizabeth Novena Hospital Singapura.Mencegah dari penyakit jantung menjadi cara terbaik. Merubah gaya hidup menjadi lebih sehat menjadi solusinya. Seperti, olahraga teratur, turunkan berat badan berlebih, konsumsi makanan sehat dan kurangi asupan garam. Diagnosis Serangan Jantung
  2. Kanker Lebih dari 40 persen semua jenis kanker disebabkan karena pilihan gaya hidup. Berdasarkan survei yang dilakukan di Inggris, hampir setengah penderita yang terdiagnosa kanker disebabkan oleh pemilihan gaya hidup yang salah. Obesitas, merokok, konsumsi makanan tak sehat dan minuman alkohol, masing-masing dapat menjadi penyebab timbulnya berbagai tipe kanker. Namun, rokok menjadi pemicu utama terjadinya kanker. Merokok menyebabkan 23 persen kanker pada pria dan 15,6 persen pada wanita.Merokok merupakan faktor risiko nomer satu penyebab kanker paru-paru. Asap rokok yang penuh dengan lebih dari 7.000 zat kimi beracun sudah cukup membuat seseorang mati muda karena kanker dalam jangka waktu relatif singkat.Orang yang merokok 15-30 kali lebih mungkin meninggal akibat kanker paru-paru. Bahkan, merokok beberapa batang rokok setiap hari atau hanya sesekali sudah bisa menaikkan risiko kanker. Artinya, semakin banyak dan sering, semakin dekat dengan risiko mati muda. Itu saja? Belum. Merokok juga menyebabkan kanker mulut, hidung, tenggorokan, laring, kerongkongan, kandung kemih, pankreas, lambung, darah hingga sumsum tulang. Bahkan, orang yang tidak merokok tapi terkena asap rokok terus-menerus memiliki risiko yang sama seperti perokok aktif. Hanya kanker prostat yang tidak terlalu terkait masalah gaya hidup, tapi lebih pada masalah usia senja dan keturunan. Jenis kanker ini menyerang sistem reproduksi pria, yaitu kelenjar prostat.Meskipun begitu, gaya hidup sehat tetap dibutuhkan. Menjalani hidup sehat akan mengurangi potensi risiko terkena kanker. Olahraga teratur, makanan sehat dan menghindari racun (termasuk merokok dan menjadi perokok pasif) akan sangat membantu. Mengingat semakin bertambahnya umur, daya tahan tubuh akan semakin menurun.  
  3. Diabetes merupakan 'bom waktu', mulai dari gejala yang tidak terasa hingga masalah komplikasi kronis sesudahnya. Dalam sebuah penelitian, penderita diabetes di tanah air paling banyak mengalami komplikasi seperti retinophaty (kelainan bola mata penyebab penglihatan kabur), neuropathy (kerusakan sistem syaraf), proteinuria (pemicu batu ginjal), amputasi, angina (jantung koroner), PAD (arteri kaki tersumbat dengan plak) hingga stroke. "Diabetes memperburuk kualitas hidup penderitanya. Penderita juga memiliki umur lima tahun lebih pendek dibandingkan orang sehat. Gara-gara masalah komplikasi, hanya 38 persen penderita yang bisa bekerja. Sisanya, 61 persen terpaksa tidak bekerja karena penglihatan kabur atau diamputasi," jelas Prof. Dr. dr. Pradana Soewondo, SpPD-KEMD, selaku PB Perkeni (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia).Pengelolaan yang baik membuat gula darah dapat tetap terkontrol. Gula darah yang dijaga dalam batas normal membuat penyandang diabetes sama dengan orang sehat, serta menjauhkan penderita diabetes dari risiko komplikasi. 
  4. HIV/AIDS Buruh pabrik, pekerja di perusahaan tambang hingga transportasi menjadi contoh pekerja yang sangat rentan terhadap penularan virus mematikan ini. Cara penularan HIV/AIDS dari hubungan seks tidak aman hingga pemakaian jarum suntik bisa menyebarkan virus HIV/AIDS.Kementerian Kesehatan juga mencatat hingga akhir tahun 2012, jumlah pria yang menjadi pelanggan wanita pekerja seks mencapai 6,7 juta. Angka ini menempatkan pria menjadi kalangan paling berisiko tinggi terkena dan menyebarkan penyakit HIV/AIDS.Laporan Kementerian Kesehatan (Kemkes) sampai dengan Maret 2012 menunjukkan 30.430 kasus AIDS dan 82.870 orang terinfeksi HIV di 33 provinsi Indonesia. Tercatat sekitar 85 persen penderita berada di usia produktif. "Upaya pencegahan untuk infeksi menular tidak kurang dari 25 persen. Ditambah rendahnya kesadaran masyarakat untuk memakai kondom saat melakukan seks berisiko," jelas Menteri Kesehatan dr. Nafsiah Mboi, Sp.A., MPH.SB
Silahkan klik link artikel dibawah ini :
11 Jenis Makanan Anti-Kanker
5 Sebab Jerawat Muncul Tak Terduga  

Diagnosis Serangan Jantung

Diagnosis
Berdasarkan gejala-gejala yang dirasakan, seorang dokter dapat membuat perkiraan yang nalar tentang apakah gejala-gejala itu mengisyaratkan serangan jantung atau tidak. Kecurigaannya mungkin diperkuat oleh penampilan si penderita, tingkat tekanan darah dan bunyi detak jantung. Dokter mungkin akan mengirimnya ke pemeriksaan ECG dan uji darah, tetapi bila masih merasakan nyeri, dokter barangkali akan memberi suntikan penghilangrasa nyeri sebelum pemeriksaan itu. Ini karena nyeri yang menakutkan dapat membawa ke jurang yang lebih dalam, yang bisa menyebabkan gejala jantung. Nyeri itu juga dapat menimbulkan dampak psikologis jangka panjang. ECG pertama mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda serangan jantung dan mungkin pemeriksaan itu harus diulang. Kadang-kadang uji yang kedua pun masih tidak menunjukkan perubahan, dan selama hal ini, diagnosis akan bergantung pada pemeriksaan darah. Jantung, seperti semua sel tubuh lain, mengandung bahan-bahan kimia khusus yang disebut enzim. Ketika sel-sel jantung mengalami kerusakan, enzim-enzim yang dilepaskan beredar bersama aliran darah. Setelah sebuah serangan jantung, kadar sebagian enzim ini langsung naik, tetapi selanjutnya enzim-enzim tersebut lekas mengurai dan karena itu tidak terdeteksi lagi setelah sehari atau dua hari; ada enzim yang baru dilepaskan beberapa jam atau bebera hari kemudian tetap tinggal dalam darah selama beberapa hari atau bahkan beberapa minggu.SB