Seribu satu alasan keluar dari mulut ketika dihadapkan
dengan aktivitas 'olahraga'! "Wah saya enggak punya waktu", "sibuk
banget", "gak mampu bayar membership gym", "bosan lari di treadmill",
dan berbagai kalimat lainnya untuk menghindar berolahraga. Akhirnya,
pilihan jatuh dengan bermalas-malasan di sofa.
"Setiap oang punya alasan untuk mengatakan tidak untuk berolahraga,"
ujar Rachel Cosgrove, penulis buku 'The Female Body Breakthrough',
pemilik Result Fitness dan kolumnis untuk 'Woman's Heatlh Magazine'.
So, lanjut dia, masalahnya adalah pada rumusan mencari motivasi. Apa
yang mendorong seseorang berolahraga. Nah, Cosgrove punya jurus yang
mungkin bisa diterapkan.
- Pakai jeans lama Siapa sih yang nggak panik ketika celana jeans sudah tidak muat lagi dipakai? Jeans sempit menandakan berat badan naik. Dengan mencoba jeans lama menjadi indicator berat badan sebelumnya. Itu bisa menjadi motivasi berolahraga lagi.
- Tentukan 'cara' bukan 'target' Alih-alih fokus pada tujuan yang ingin dicapai, lebih baik fokuskan pada cara bagaimana mencapai tujuan tersebut. Fokus pada target berkesan mencapai sesuatu yang sulit lakukan. Tapi fokus pada cara membuat sesuatu mudah dilakukan.
- Mulai dari hal kecil Jangan muluk-muluk melakukan kegiatan yang berat untuk dilakukan. Cari sesuatu yang praktis dan mudah diikuti. Cosgrove menyarankan berkomitmen berolahraga dua hari seminggu selama 30 menit. Apabila target tersebut sudah tercapai, cobalah set target yang lebih menantang di minggu berikutnya.
- Me time Pastikan punya waktu lowong dengan menuliskan di planner sehingga bisa jadi antisipasi bila terbentur dengan kesibukan.
- Nge-gym di rumah Belum siap menjadi anggota pusat kebugaran? Berolahraga di rumah bisa menjadi pilihan. Seperti saran Cosgrove, ruang tamu bisa menjadi tempat yang cocok. Geser beberapa perabotan, lalu di situ bisa melakukan squat, lunges, dan push-up.
- Keluar rumah Bangun, bergerak, dan keluar dari rumah. Begitu melangkah keluar dari pintu, itu sudah sama artinya dengan bergerak.
- Cari pusat kebugaran yang cocok Meski sudah menjadi member sebuah pusat kebugaran, terkadang masih ada saja alasan membuat malas ke sana. Hal demikikan terjadi karena dapat saja merasa tidak cocok dengan lingkungan dan jenis-jenis latihan yang ditawarkan. So, cari pusat kebugaran yang cocok dengan diri sendiri
- Teman senasib Cari teman yang senasib yang tak senang berolahraga tapi ingin melakukannya.
- Keep it Fresh. Pastikan tidak bosan berolahraga. Jika rasa bosan, variasikan gerakan, coba hal atau tentukan tujuan yang baru sehingga akan menantang diri sendiri.
- Tetap Tujuan Baru Ingat kenapa mau beranjak dari sofa kala itu. Pikirkan kenapa mau melakukannya. "Anda harus memiliki alasan yang kuat kenapa Anda mau melakukannya," kata Cosgrove. Saat memilih bermalas-malasan di sofa coba kembali ke alasan tersebut.SB