Total Tayangan Halaman

Kamis, 06 Juni 2013

Kesaksian Petani Karet

Nama Saya : Hadinansyah KA, alamat rumah Jl. Muchran Ali GG.Pos Polisi no. 16 B rt,23 rw,07 Baamang Tengah Sampit Kalteng Hp. 085249706105.
Saya memiliki sebidang tanah seluas 5000 M persegi, saya tanami bibit karet 500 pohon berupa bibit karet cabutan karet lokal yang besarnya kira-kira seukuran batang rokok.   Dengan pengetahuan yang ada saya pelihara kebun dengan membersihkan dari rumput dan tumbuhan pengganggu lainnya.  Saat umur karet 6 bulan saya berikan Urea Campur NPK sebanyak 2 sendok makan pertanaman, reaksinya karet sayapun menampakan perubahan dengan munculnya tunas baru.
Umur karet setahun besar batangnya hanya seukuran telunjuk tangan saya, sayapun bertanya dalam hati… Kalau begini kapan panennya??? satu tahun kok perubahannya hanya sebesar telunjuk tangan.  Setelah saya pikir dan amati ternyata lahan/tanah kebun tidak mendukung pertumbuhan  karena keras dan berpasir.   Akhirnya saya temukan pupuk Nasa, saya coba beli satu SUPER NASA 250 gram + NPK 20 kg saya campur air 500 liter untuk mengocor 500 pohon artinya  i liter perpohon. Awalnya sih juga ragu apa bisa ya pupuk sekecil ini membuat tanamanku berubah?. Hasilnya terlihat 1 bulan setealh saya kocor/siram dengan tanda pucuk (tunas) bermunculan terus menerus selama 4 bulan, tanah makin gembur, pohon karetpun ikut membesar.  Kini setelah 6 bulan pohon sudah seukuran batrey Evereadi besar.
Umur Karet 1,5 tahun saya pupuk lagi dengan dosis 1 botol Super nasa + 1 btl POC NASA + 1 Btl Hormonik + NPK 20 kg campur dan aduk dengan air 500 liter untuk 500 tanaman ( 1liter/pohon).  Hasilnya terlihat setelah satu bulan kemudian, tunas baru bermunculan lebih besar ukurannya dari rantingnya, kulit pohon retak retak karena pembesaran pohon sangat cepat dan tanah tampak sudah berubah gembur keseluruhan.  Setelah 6 bulan kemudian kini batang pohonnya seukuran botol air mineral kemasan 1,5 liter.
Umur karet 2 tahun saya pupuk lagi dengan dosis 2 Super nasa + 1 POC nasa + 1 hormonik + 20 kg NPK campur 250 liter air utuk mengocor 250 pohon karet.  Sekarang umur karet saya 2,5 tahun besar pohon rata rata berdiameter 15 cm.  Kalau begini saya berani menargetkan bahwa 2,5 tahun lagi sudah berdiameter 30 cm dan sudah bisa dipanen (disadap).
Kesimpulannya dengan Nasa mempercepat pertumbuhan dan mengemburkan tanah.  semua ini adalah pengalaman pribadi saya sebagai Petani karet lokal. Bagi saya, NASA TEMAN SEJATI SAYA
kEPADA PARA PETANI, PEKEBUN SAYA HARAPKAN UNTUK MENCOBA KARENA MENCOBA KITA TAU BUKTINYA DAN PASTI ANDA AKAN MEMPUNYAI PENGALAMAN SEPERTI SAYA.SB

Silahkan klik link artikel dibawah ini : 

Budidaya Tanaman Karet di Indonesia

TEKNOLOGI BUDIDAYA KARET
Untuk  membangun  kebun  karet  diperlukan  manajemen  dan  teknologi  budidaya tanaman
 karet  yang mencakup, kegiatan sebagai berikut:
• Syarat tumbuh tanaman karet
• Klon‐klon karet rekomendasi
• Bahan tanam/bibit
• Persiapan tanam dan penanaman
•Pemeliharaan tanaman:
 pengendalian gulma, pemupukan dan  pengendalian penyakit
• Penyadapan/panen

1. Syarat Tumbuh Tanaman Karet

Pada dasarnya tanaman karet memerlukan persyaratan terhadap kondisi iklim untuk menunjang pertumbuhan
dan keadaan tanah sebagai media tumbuhnya.
a. Iklim
Daerah yang cocok untuk tanaman karet adalah pada zone antara 150 LS dan 150 LU. Diluar itu pertumbuhan tanaman karet agak terhambat sehingga memulai produksinya juga terlambat.
b.Curah hujan
Tanaman karet memerlukan curah hujan optimal antara 2.500 mm sampai 4.000 mm/tahun,dengan hari hujan berkisar antara 100 sd. 150 HH/tahun. Namun demikian, jika sering hujan pada pagi hari, produksi akan
berkurang.
c.Tinggi tempat
Pada dasarnya tanaman karet tumbuh optimal pada dataran rendah dengan ketinggian 200 m dari permukaan laut. Ketinggian > 600 m dari permukaan laut tidak cocok untuk tumbuh tanaman karet. Suhu optimal diperlukan berkisar antara 25oC sampai 35oC.
d.Angin
Kecepatan angin yang terlalu kencang pada umumnya kurang baik untuk penanaman karet
e.Tanah
Lahan kering untuk pertumbuhan tanaman karet pada umumnya lebih mempersyaratkan sifat fisik tanah dibandingkan dengan sifat kimianya. Hal ini disebabkan perlakuan kimia tanah agar sesuai dengan syarat tumbuh tanaman karet dapat dilaksanakan dengan lebih mudah dibandingkan dengan perbaikan sifat fisiknya. Berbagai jenis tanah dapat sesuai dengan syarat tumbuh tanaman karet baik tanah vulkanis muda dan tua, bahkan pada tanah gambut < 2 m. Tanah vulkanis mempunyai sifat fisika yang cukup baik terutama struktur, tekstur, sulum, kedalaman air tanah, aerasi dan drainasenya, tetapi sifat kimianya secara umum kurang baik karena  kandungan  haranya  rendah.  Tanah  alluvial  biasanya  cukup  subur,  tetapi  sifat  fisikanya  terutama drainase dan aerasenya kurang baik. Reaksi tanah berkisar antara pH 3,0 ‐ pH 8,0 tetapi tidak sesuai pada pH <
3,0 dan > pH 8,0. Sifat‐sifat tanah yang cocok untuk tanaman karet pada umumnya antara lain :
•    Sulum tanah sampai 100 cm, tidak terdapat batu‐batuan dan lapisan cadas
•    Aerase dan drainase cukup
•    Tekstur tanah remah, poreus dan dapat menahan air
•    Struktur terdiri dari 35% liat dan 30% pasir
•    Tanah bergambut tidak lebih dari 20 cm
•    Kandungan hara NPK cukup dan tidak kekurangan unsur hara mikro
•    Reaksi tanah dengan pH 4,5 ‐ pH 6,5
•    Kemiringan tanah < 16% dan
•    Permukaan air tanah < 100 cm.


2. Klon‐klon Karet Rekomendasi
Harga karet alam yang membaik saat ini harus dijadikan momentum yang mampu mendorong percepatan pembenahan  dan  peremajaan  karet  yang  kurang  produktif  dengan  menggunakan  klon‐klon  unggul  dan perbaikan teknologi budidaya lainnya. Pemerintah telah menetapkan sasaran pengembangan produksi karet alam Indonesia sebesar 3 ‐ 4 juta ton/tahun pada tahun 2025. Sasaran produksi tersebut hanya dapat dicapai apabila minimal 85% areal kebun karet (rakyat) yang saat ini kurang produktif berhasil diremajakan dengan menggunakan klon karet unggul.

Kegiatan pemuliaan karet di Indonesia telah banyak menghasilkan klonklon karet unggul sebagai penghasil lateks dan penghasil kayu. Pada Lokakarya Nasional Pemuliaan Tanaman Karet 2005, telah direkomendasikan klon‐klon unggul baru generasi‐4 untuk periode tahun 2006 – 2010, yaitu klon: IRR 5, IRR 32, IRR 39, IRR 42, IRR 104, IRR 112, dan IRR 118. Klon IRR 42 dan IRR 112 akan diajukan pelepasannya sedangkan klon IRR lainnya sudah dilepas secara resmi. Klon‐klon tersebut menunjukkan produktivitas dan kinerja yang baik pada berbagai lokasi, tetapi memiliki variasi karakter agronomi dan sifat‐sifat sekunder lainnya. Oleh karena itu pengguna harus memilih dengan cermat klon‐klon yang sesuai agroekologi wilayah pengembangan dan jenis‐ jenis produk karet yang akan dihasilkan.
Klon‐klon lama yang sudah dilepas yaitu GT 1, AVROS 2037, PR 255, PR 261, PR 300, PR 303, RRIM 600, RRIM 712, BPM 1, BPM 24, BPM 107, BPM 109, PB 260, RRIC 100 masih memungkinkan untuk dikembangkan, tetapi harus dilakukan secara hati‐hati baik dalam penempatan lokasi maupun sistem pengelolaannya. Klon GT 1 dan RRIM 600 di berbagai lokasi dilaporkan mengalami gangguan penyakit daun Colletotrichum dan Corynespora. Sedangkan klon BPM 1, PR 255, PR 261 memiliki masalah dengan mutu lateks sehingga pemanfaatan lateksnya terbatas hanya cocok untuk jenis produk karet tertentu. Klon PB 260 sangat peka terhadap kekeringan alur sadap dan gangguan angin dan kemarau panjang, karena itu pengelolaanya harus dilakukan secara tepat.

3. Bahan Tanam
Hal yang paling penting dalam penanaman karet adalah bibit/bahan tanam, dalam hal ini bahan tanam yang
baik adalah yang berasal dari tanaman karet okulasi. Persiapan bahan tanam dilakuka paling tidak 1,5 tahun sebelum penanaman. Dalam hal bahan tanam ada tiga komponen yang perlu disiapkan, yaitu: batang bawah (root stoct), entres/batang atas (budwood), dan okulasi (grafting) pada penyiapan bahan tanam.
Persiapan  batang  bawah  merupakan  suatu  kegiatan  untuk  memperoleh  bahan  tanam  yang  mempunyai
perakaran kuat dan daya serap hara yang baik. Untuk mencapai kondisi tersebut, diperlukan pembangunan
pembibitan batang bawah yang memenuhi syarat teknis yang mencakup persiapan tanah pembibitan, penanganan   benih,   perkecambahan,   penanaman   kecambah,   serta   usaha   pemeliharaan   tanaman   di pembibitan. Untuk  mendapatkan bahan tanam hasil okulasi yang baik diperlukan entres yang baik, Pada dasarnya mata okulasi dapat diambil dari dua sumber, yaitu berupa entres cabang dari kebun produksi atau entres dari kebun entres. Dari dua macam sumber mata okulasi ini sebaiknya dipilih entres dari kebun entres murni, karena entres cabang akan menghasilkan tanaman yang pertumbuhannya tidak seragam dan keberhasilan okulasinya rendah. Okulasi merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman yang dilakukan dengan menempelkan mata entres dari satu tanaman ke tanaman sejenis dengan tujuan mendapatkan sifat yang unggul. Dari hasil okulasi akan diperoleh bahan tanam karet unggul berupa stum mata tidur, stum mini, bibit dalam polibeg, atau stum tinggi. Untuk tanaman karet, mata entres ini yang merupakan bagian atas dari tanaman dan dicirikan oleh klon yang digunakan sebagai batang atasnya.
Penanaman bibit tanaman karet harus tepat waktu untuk menghindari tingginya angka kematian di lapang. Waktu tanam yang sesuai adalah pada musim hujan. Selain itu perlu disiapkan tenaga kerja untuk kegiatan‐ kegiatan untuk pembuatan lubang tanam, pembongkaran, pengangkutan, dan penanaman bibit. Bibit yang sudah dibongkar sebaiknya segera ditanam dan tenggang waktu yang diperbolehkan paling lambat satu malam setelah pembongkaran. Secara lebih terperinci penyiapan bahan tanam karet okulasi dapat dilihat Buku Sapta Bina Usahatani Karet Rakyat (tahun 1996, edisi ke‐2) atau Booklet Pengelolaan Bahan Tanan Karet (tahun
2005) yang dikeluarkan oleh Balai Penelitian Sembawa, Pusat Penelitian Karet.

4. Persiapan Tanam dan Penanaman
Dalam pelaksanaan penanaman tanaman karet diperlukan berbagai langkah yang dilakukan secara sistematis
mulai dari pembukaan lahan sampai dengan penanaman.
a. Pembukaan lahan (Land Clearing)
Lahan tempat tumbuh tanaman karet harus bersih dari sisa‐sisa tumbuhan hasil tebas tebang, sehingga jadwal pembukaan lahan harus disesuaikan dengan jadwal penanaman. Kegiatan pembukaan lahan ini meliputi : 
(a) pembabatan semak belukar, 
(b) penebangan pohon, 
(c) perecanaan dan pemangkasan, 
(d) pendongkelan akar kayu, 
(e) penumpukan dan pembersihan. 
Seiring dengan pembukaan lahan ini dilakukan penataan lahan dalam blok‐blok, penataan jalan‐jalan kebun, dan penataan saluran drainase dalam perkebunan.
b.Penataan blok‐blok.
Lahan kebun dipetak‐petak menurut satuan terkecil dan ditata ke dalam blok‐blok berukuran 10 ‐20 ha, setiap beberapa blok disatukan menjadi satu hamparan yang mempunyai waktu tanam yang relatif sama.
c.Penataan Jalan‐jalan
Jaringan jalan harus ditata dan dilaksanakan pada waktu pembangunan tanaman baru (tahun 0) dan dikaitkan dengan penataan lahan ke dalam blokblok tanaman. Pembangunan jalan di areal datar dan berbukit dengan pedoman dapat menjangkau setiap areal terkecil, dengan jarak pikul maksimal sejauh 200 m. Sedapatkan mungkin seluruh jaringan ditumpukkan/ disambungkan, sehingga secara keseluruhan merupakan suatu pola jaringan jalan yang efektif. Lebar jalan disesuaikan dengan jenis/kelas jalan dan alat angkut yang akan digunakan.
d.Penataan Saluran Drainase
Setelah  pemancangan  jarak  tanam  selesai,  maka  pembuatan  dan  penataan  saluran  drainase  (field  drain) dilaksanakan. Luas penampang disesuaikan dengan curah hujan pada satuan waktu tertentu, dan mempertimbangkan faktor peresapan dan penguapan. Seluruh kelebihan air pada field drain dialirkan pada parit‐parit penampungan untuk selanjutnya dialirkan ke saluran pembuangan (outlet drain).
e.Persiapan Lahan Penanaman
Dalam mempersiapkan lahan pertanaman karet juga diperlukan pelaksanaan berbagai kegiatan yang secara sistematis dapat menjamin kualitas lahan yang sesuai dengan persyaratan. Beberapa diantara langkah tersebut antara lain :

Pemberantasan Alang‐alang dan Gulma lainnya
Pada lahan yang telah selesai tebas tebang dan lahan lain yang mempunyai vegetasi alang‐alang, dilakukan
pemberantasan alang‐alang dengan menggunakan bahan kimia antara lain Round up, Scoup, Dowpon atau Dalapon. Kegiatan  ini kemudian diikuti dengan pemberantasan gulma lainnya, baik secara kimia maupun secara mekanis.
*Pengolahan Tanah
Dengan tujuan efisiensi biaya, pengolahan lahan untuk pertanaman karet dapat dilaksanakan dengan sistem minimum tillage, yakni dengan membuat larikan antara barisan satu meter dengan cara mencangkul selebar
20  cm.  Namun  demikian  pengolahan  tanah  secara  mekanis  untuk  lahan  tertentu  dapat  dipertimbangkan dengan tetap menjaga kelestarian dan kesuburan tanah.
Pembuatan teras/Petakan dan Benteng/Piket Pada areal lahan yang memiliki kemiringan lebih dari 50 diperlukan pembuatan teras/petakan dengan sistem kontur dan kemiringan ke dalam sekitar 150. Hal ini dimaksudkan untuk menghambat kemungkinan terjadi erosi oleh air hujan. Lebar teras berkisar antara 1,25 sampai 1,50 cm, tergantung pada derajat kemiringan lahan. Untuk setiap 6 ‐ 10 pohon (tergantung derajat kemiringan tanah) dibuat benteng/piket dengan tujuan mencegah erosi pada permukaan petakan.
*Pengajiran
Pada dasarnya pemancangan air adalah untuk menerai tempat lubang tanaman dengan ketentuan jarak tanaman sebagai berikut : a) Pada areal lahan yang relatif datar / landai (kemiringan antara 00 ‐ 80) jarak tanam adalah 7 m x 3 m (= 476 lubang/hektar) berbentuk barisan lurus mengikuti arah Timur ‐ Barat berjarak 7 m dan arah Utara ‐ Selatan berjarak 3 m
*Pada areal lahan bergelombang atau berbukit (kemiringan 8% ‐ 15%) jarak tanam 8 m x 2, 5 m (=500 lubang/ha) pada teras‐teras yang diatur bersambung setiap 1,25 m (penanaman secara kontur).
Bahan  ajir  dapat  menggunakan  potongan  bambu  tipis  dengan  ukuran  20  cm  –  30  cm.  Pada  setiap  titik pemancangan ajir tersebut merupakan tempat penggalian lubang untuk tanaman.
*Pembuatan Lubang Tanam
Ukuran lubang untuk tanaman dibuat 60 cm x 60 cm bagian atas , dan 40 cm x 40 cm bagian dasar dengan kedalaman 60 cm. Pada waktu melubang, tanah bagian atas (top soil) diletakkan di sebelah kiri dan tanah
bagian bawah (sub soil) diletakkan di sebelah kanan  Lubang tanaman dibiarkan selama 1 bulan sebelum bibit karet ditanam.
*Penanaman Kacangan Penutup Tanah (Legume cover crops = LCC)
Penanaman kacangan penutup tanah ini dilakukan sebelum bibit karet mulai ditanam dengan tujuan untuk
menghindari kemungkinan erosi, memperbaiki struktur fisik dan kimia tanah, mengurangi pengupan air, serta untuk membatasi pertumbuhan gulma.

Komposisi LCC untuk setiap hektar lahan adalah 4 kg. Pueraria javanica, 6 kg Colopogonium mucunoides, dan 4 kg Centrosema pubescens, yang dicampur ke dalam 5 kg Rock Phosphate (RP) sebagai media. Selain itu juga dianjurkan untuk menyisipkan Colopogonium caerulem yang tahan naungan (shade resistence) ex biji atau ex steck dalam polibag kecil sebanyak 1.000 bibit/ha. Tanaman kacangan dipelihara dengan melakukan penyiangan, dan pemupukan dengan 200 kg RP per hektar, dengan cara menyebar rata di atas tanaman kacangan.
*Seleksi dan Penanaman Bibit
Seleksi bibit
Sebelum bibit ditanam, terlebih dahulu dilakukan seleksi bibit untuk memperoleh bahan tanam yang memeliki
sifat‐sifat  umum  yang  baik  antara  lain  :  berproduksi  tinggi,  responsif  terhadap  stimulasi  hasil,  resitensi terhadap serangan hama dan penyakit daun dan kulit, serta pemulihan luka kulit yang baik. Beberapa syarat yang harus dipenuhi bibit siap tanam adalah antara lain :
•    Bibit karet di polybag yang sudah berpayung dua.
•    Mata okulasi benar‐benar baik dan telah mulai bertunas
•    Akar tunggang tumbuh baik dan mempunyai akar lateral
•    Bebas dari penyakit jamur akar (Jamur Akar Putih).

Kebutuhan bibit

Dengan jarak tanam 7  m x 3 m (untuk tanah landai), diperlukan bibit tanaman karet untuk penanaman sebanyak 476 bibit, dan cadangan untuk penyulaman sebanyak 47 (10%) sehingga untuk setiap hektar kebun diperlukan sebanyak 523 batang bibit karet.
Penanaman.

Pada umumnya penanaman karet di lapangan dilaksanakan pada musim penghujan yakni antara bulan September sampai Desember dimana curah hujan sudah cukup banyak, dan hari hujan telah lebih dari 100 hari. Pada saat penanaman, tanah penutup lubang dipergunakan top soil yang telah dicampur dengan pupuk RP 100 gram per lubang, disamping pemupukan dengan urea 50 gram dan SP ‐ 36 sebesar 100 gram sebagai pupuk dasar.

5. Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan yang umum dilakukan pada perkebunan tanaman karet meliputi pengendalian gulma, pemupukan dan pemberantasan penyakit tanaman.
Pengendalian gulma
Areal pertanaman karet, baik tanaman belum menghasilkan (TBM) maupun tanaman sudah menghasilkan (TM) harus bebas dari gulma seperti alang‐alang, Mekania, Eupatorium, dll sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik. Untuk mencapai hal tersebut, penyiangan pada tahun pertama dilakukan berdasarkan umur tanaman.SB

sumber:
Chairil Anwar , Pusat Penelitian Karet, Medan 2001
MiG Corp.
Silahkan klik link artikel dibawah ini : 

Makan Buah Kadang Membosankan Tapi Sehat Lhooo !

Hampir semua buah memberikan banyak manfaat, namun ada beberapa buah yang memiliki konsentrasi lebih tinggi dari vitamin dan nutrisi.

Beberapa buah-buahan ternyata memiliki manfaat khusus yang mengesankan bagi tubuh.

Ingin jantung sehat? tidak pikun? rambut sehat? dan percaya diri saat tersenyum lebar? Cari tahu apa yang Anda butuhkan untuk dimakan.

Apel: Pembersih kolesterol
Hasil penelitian yang dimuat dalam journal Academy of Nutrition and Dietetics ini menunjukkan setelah tiga bulan, kadar kolesterol bisa turun sampai 9 persen dan kadar kolesterol total turun 16 persen. Jika dikonsumsi lebih lama, penurunan tingkat kolesterol bisa lebih tajam lagi.

Pektin (sejenis serat) dan antioksidan polifenol menjadi juru selamat bagi jantung. Penelitian lain juga membuktikan bahwa apel bisa melindungi terhadap risiko asma dan penyakit paru-paru obstruktif kronik berkat tingginya antioksidan flavonoid di dalamnya. Senyawa quercetin juga turut melindungi sel-sel otak dari radikal bebas.

Stroberi: Pelawan kanker
Penelitian kecil oleh peneliti Ohio State Comperhensive Cancer Center mengiris stroberi ke dalam sereal setiap pagi atau yogurt mampu mengurangi risiko terserang kanker. Stroberi juga mampu mengurangi histologi tingkat lesi prakanker dan pembelahan sel-sel kanker serta inflamasi.

Penelitian terkini dari University of California menemukan bahwa konsumsi stroberi secara rutin bisa melawan efek pembekuan darah dan inflamasi dari makanan tinggi lemak, karbohidrat dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular. Serta, vitamin C meningkatkan produksi kolagen dan faktor penyerapan zat besi, yang memberikan perlindungan dari rambut rontok.

Blueberi: Penghancur lemak
Penelitian terbaru dari University of Texas menemukan antioksidan dalam blueberi ampuh mengurangi jumlah sel-sel lemak pada tikus sebanyak 73 persen dan menghambat pembentukan jaringan lemak baru di tubuh tikus. Buah ini menjadi senjata ampuh melawan obesitas karena rendah kalori.

Manfaat blueberi juga dirasakan bagi otak. Antioksidan anthocyanin yang memberikan pewarna ungu cerah di kulit blueberi memberi perlindungan terhadap fungsi memori otak, sehingga mencegah timbulnya kepikunan.

Jeruk: Master metabolik
Menurut penelitian dalam journal Diabetes, antioksidan flavonoid dalam jeruk memberikan pelindungan dari tiga penyakit yang dikenal sebagai sindrom metabolik, penyakit arteri koroner, stroke dan diabetes tipe 2.

Kandungan zat nobiletin di kulit jeruk efektif mencegah atheroschlerosis atau pembentukan plak (kolesterol dan lemak) di pembuluh darah. Nobiletin juga bisa meningkatkan sensitivitas insulin. Oleh karena itu, nobiletin berperan penting dalam mencegah stroke dan diabetes.

Jeruk juga terbukti membantu mencegah risiko kanker. Senyawa salvestrol Q40 yang ditemukan dalam kulit jeruk dapat menghentikan aktivitas enzim yang memicu pertumbuhan sel kanker. Cobalah untuk mencampurkan kulit jeruk ke dalam teh hangat atau menaburkannya ke dalam salad.

Grapefruit: Penangkal diabetes
Grapefruit bisa menurunkan risiko resistensi insulin, biang kerok munculnya diabetes tipe 2. Antioksidan naringenin yang memberikan rasa pahit di jeruk akan bertindak meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin.

Naringenin juga dapat mengaktifkan protein kecil, yang disebut nuclear receptor, menyebabkan hati memecahkan lemak bukan menyimpannya. Lemak berlebihan menempatkan penderita diabetes pada masalah komplikasi kesehatan dan mengurangi efektivitas insulin. Itulah mengapa grapefruit bisa mengatasi obesitas dan diabetes sekaligus.

Cranberi: Mencegah plak gigi
Antioksidan proanthocyanidin pada cranberi menghentikan aktivitas bakteri yang menyebabkan gigi berlubang. Sifat anti-mikroba dalam cranberi juga ampuh mematikan bakteri yang menempel pada gigi dan menghambat masuknya bakteri ke dalam saluran kemih, sehingga membantu mencegah infeksi saluran kemih.

Plum kering: Pondasi tubuh sehat
Buah ini dapat membantu menjaga tulang kuat. Ketika perempuan menopause mengonsumsi sekitar secangkir plum kering selama tiga bulan, maka tingkat hormon yang terkait pembentukan tulang akan meningkat.

Plum kering mengandung mineral boron yang bisa meningkatkan kepadatan tulang dengan membantu penyerapan kalsium, serta tinggi akan vitamin C, K, phytochemical dan antioksidan yang baik untuk menjaga jaringan tulang dan memperlambat lepasnya mikro partikel tulang yang mengakibatkan pengeroposan.

Jadi, bagi Anda penderita patah tulang dan osteoporosis, coba lakukan langkah praktis dan sehat dengan memakan buah ini. Plum dapat dimakan dalam bentuk apapun, termasuk dalam resep kue.

Anggur: Pembasmi peradangan
Sebagai makanan yang kaya polifenol, anggur (terutama anggur merah), dapat mengurangi peradangan yang berkontribusi terhadap berbagai penyakit kronik, termasuk diabetes tipe 2, pengerasan arteri dan tekanan darah tinggi, serta penyakit radang, seperti rematik, encok dan asma.

Anggur juga mengandung antioksidan kuat resveratrol, yang dapat mencegah gumpalan darah beku (antikoagulan) dan melawan kanker paru-paru, payudara dan lainnya.SB

Silahkan klik link artikel dibawah ini :

Lima Manfaat Pisang, Kupas Di Sini!


Pisang adalah buah favorit banyak orang. Mudah didapat, bisa ditemukan di hampir semua musim, rasanya enak, dan praktis, dapat dikonsumsi dengan mudah tanpa alat bantu atau proses pengolahan tertentu.

Buah ini juga kaya sumber energi, vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh.

Berikut beberapa fakta seputar pisang yang dikupas oleh Dr. Johanes Casay Chandrawinata, MND, SpGK Dokter spesialis gizi klinik di RS. Melinda, Bandung.

Pisang adalah buah yang tepat untuk Anda makan sebelum berolahraga karena kaya akan energi.

Satu buah pisang ukuran sedang dapat memberi Anda pasokan energi sebesar 105 kalori.

Selain itu, pisang juga merupakan sumber energi instan yang baik karena mudah dicerna oleh tubuh, menjamin pasokan energi secara cepat untuk menunjang pembentukan tubuh, kerja otot dan mencegah kelelahan.

Buah yang banyak tumbuh di daerah beriklim tropis ini juga mengandung banyak kalium, elektrolit yang sangat baik dalam membantu menurunkan tekanan darah. Itu efek kalium sebagai antagonis natrium, elektrolit yang mampu meningkatkan tekanan darah.

Kalium juga berperan penting dalam pengaturan syaraf dan denyut jantung. Diet kaya kalium dan magnesium, yang juga terdapat dalam pisang, dapat menurunkan risiko terkena stroke.

Selain itu, pisang juga kaya akan lectin (kelompok protein dan glikoprotein) kandungan yang dipercaya bisa mencegah tumbuhnya kanker. Lectin tidak dipecah oleh sistem pencernaan dan terikat dengan sel-sel usus atau diserap dalam bentuk utuh.

Dan kandungan vitamin utama pada pisang, yaitu vitamin B-6, berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh, membantu pembentukan sel darah merah, menjaga fungsi normal sistem syaraf, serta membantu proses metabolisme protein untuk pembentukan otot.

Jadi, mulai saat ini jangan lupa untuk menyisipkan pisang dalam daftar menu makanan Anda. Makanlah, paling tidak, satu buah pisang setiap hari, bersama sarapan pagi atau sebelum berolahraga.SB

Silahkan klik link artikel dibawah ini :

Sudah Rajin Sikat Gigi, Tapi Masih Berlubang?

Sudah rajin sikat gigi dengan pasta gigi terbaik, tapi kok gigi saya masih saja berlubang?

Pertanyaan ini sering kali terlontar dalam pikiran kita. Tapi sadarkah Anda jika kondisi ini bisa terjadi karena adanya kesalahan-kesalahan yang tidak Anda disadari?

Drg. Syarif Hidayat, SpKGA(K), selaku Ketua IDGIA (Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia), menjelaskan bahwa masih banyak orang yang tidak tahu cara membersihkan gigi dengan benar.

"Banyak orang berhenti menyikat gigi karena mulut sudah terasa segar, sehingga tidak membersihkan seluruh daerah gigi dengan benar. Padahal, para ahli kesehatan gigi merekomendasikan untuk menyikat gigi minimal selama dua menit dengan gerakan secara vertikal," jelas drg. Syarif, ditemui dalam Media Briefing Pepsodent di Restauran Kembang Goela (6/5).

Selain masalah teknik menyikat gigi yang salah. Kebiasaan ngemil makanan manis diantara waktu makan utama, turut memicu gigi berlubang.

"Makanan manis dapat menurunkan tingkat pH sehingga keasaman dalam mulut meningkat. Asam dalam mulut inilah yang kemudian merusak dan mengganggu lapisan enamel gigi, yang akhirnya membuat gigi bisa berlubang." tambah drg. Ratu Mirah Afifah GCClindent., MDSc., selaku Profesional Relationship Manager - Oral Care, PT Unilever Indonesia.SB

Silahkan klik link artikel dibawah ini :

​Gigi Peminum Soda Hancur Seperti Pecandu Narkoba

Minuman ringan berkarbonasi, meskipun dengan embel-embel diet soda, mampu menyebabkan masalah mulut serius.

Minuman ringan menjadi salah satu 'biang kerok' kerusakan gigi yang mempengaruhi banyak orang dari usia berapapun.

Kandungan gula dan asam di dalamnya dapat mengikis lapisan enamel gigi, yang memberikan kontribusi pada pembentukan gigi berlubang.
Dr. Mohamed Bassiouny, profesor kedokteran gigi restoratif di Temple University School of Dentistry di Philadelphia menjelaskan, asam yang digunakan dalam diet soda adalah asam sitrat dan asam fosfat. Kedua asam ini dapat menyebabkan masalah lain, yaitu pembusukkan gigi.

Temuan dalam journal General Dentistry menyebutkan, wanita berusia 30 tahunan yang minum dua liter diet soda setiap hari selama 3-5 tahun mengalami pembusukan gigi yang sangat mirip diderita oleh pecandu narkoba, methamphetamine dan kokain.

"Jika tidak menjaga kebersihan gigi dengan baik, paparan dua jenis asam ini secara rutin dapat menyebabkan erosi dan kerusakan gigi," jelasnya, dilansir dari Health.com (4/6).SB

Silahkan klik link artikel dibawah ini :

Mau Cegah Diabetes, Coba Olahraga Ini

Olah raga angkat beban, dan bukan cuma aerobik, berkaitan dengan risiko lebih rendah orang terserang diabetes, demikian hasil satu studi di AS.
"Kita semua tahu olah raga aerobik bermanfaat buat menangkal diabetes --banyak studi telah meneliti itu-- tapi tak ada studi yang pernah meneliti olah raga angkat beban," kata pemimpin studi tersebut Frank Hu, dari Harvard School of Public Health.
"Studi ini menunjukkan olah raga angkat beban penting untuk menghadapi diabetes, dan barangkali sama pentingnya dengan olah raga aerobik," kata Hu.
Hu dan rekannya, yang laporannya disiarkan di Archives of Internal Medicine, menggunakan data lebih dari 32.000 pria profesional sehat, yang menjawab daftar pertanyaan setiap dua tahun dari 1990 sampai 2008.
Secara rata-rata, empat dari 1.000 pria terserang diabetes tipe 2 setiap tahun, demikian temuan para peneliti tersebut, sebagaimana dikutip Reuters
Risiko terkena gangguan gula darah tersebut hanya separuh di antara pria yang menjalani olah raga aerobik --seperti jalan cepat, jogging atau main tenis sedikitnya 150 menit per pekan, dibandingkan dengan mereka yang tidak berolahraga aerobik.
Pria yang melakukan olah raga angkat beban selama 150 menit atau lebih memiliki pengurangan risiko sepertiga dibandingkan dengan mereka yang tak pernah berolahraga angkat beban, terlepas dari apakah mereka berolahraga aerobik atau tidak.
Meskipun olah raga angkat beban meningkatkan massa otot dan dapat mengurangi kegemukan di perut, olah raga itu cenderung tidak memangkas berat tubuh secara keseluruhan, kata Hu.
Hasil tersebut tak membuktikan olah raga mencegah diabtes, sebab banyak pria yang tetap sehat mungkin juga lebih sehat dengan cara lain. Namun para peneliti itu berusaha sebaik mungkin untuk memperhitungkan perbedaan potensial seperti itu, termasuk usia, merokok dan pola makan.SB

Silahkan klik link artikel dibawah ini :